CAKRANEWS – Serangan Israel ke Jalur Gaza telah memasuki hari ke-31 dan tidak menunjukkan tanda-tanda untuk segera menyudahinya dengan melakukan gencatan senjata. Akibat dari serangan tersebut, lebih dari 10 ribu orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka di Gaza sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qudra, menyatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 10.022 per Senin, 6 November 2023. Dari jumlah korban tewas tersebut, 4.104 di antaranya ialah anak-anak dan 2.641 merupakan perempuan. Selain itu, 611 lansia juga menjadi korban tewas akibat serangan Israel.
Al Qudra menambahkan, jumlah korban luka telah mencapai 25.408. Sampai Senin kemarin, Israel terus melancarkan serangan di Gaza, termasuk di Rumah Sakit Al-Aqsa Martyr. Serangan tersebut telah menyebabkan kematian ratusan orang.
Sementara itu, berdasarkan data United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), sampai 6 November 2023 jumlah pengungsi di Gaza sudah melampaui 1,5 juta orang. Sekitar 717 ribu orang pengungsi berlindung di 149 pos penampungan yang dikelola UNRWA, badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melayani pengungsi Palestina.
Kemudian sekitar 122 ribu orang pengungsi berlindung di rumah sakit, gereja, dan berbagai fasilitas umum, 110 ribu orang berlindung di pos penampungan non-UNRWA, dan sisanya tersebar di rumah kerabat atau tempat lainnya.
Kondisi para pengungsi dilaporkan semakin buruk, terutama di pos-pos UNRWA yang sudah kelebihan daya tampung.
“Pos pengungsi yang terlalu padat masih menjadi kekhawatiran utama. Lebih dari 557 ribu orang berlindung di 92 fasilitas UNRWA di wilayah selatan Gaza, dan tempat tersebut tidak mampu menampung pendatang baru,” kata OCHA dalam siaran persnya, Senin 6 November 2023
Discussion about this post