TANJUNG SELOR, cakra.news – Warga yang melewati Jembatan Meranti, sudah terbiasa dengan kondisi jalan poros meranti yang penuh lubang dan berhambur pasir krikil (sirtu).
Warga pelintas sangat mendambakan agar jalan ini mulus dan tidak lagi menyulitkan pengguna jalan seperti sekarang, Kamis (23/12/2021).
Dibangunnya Jembatan Meranti sangat membantu masyarakat yang bepergian dari dan ke Tanjung Selor, terutama yang bermukim di seberang Tanjung Selor yaitu Tanjung Palas dan sekitarnya.
Mereka tak lagi harus memutar melalui simpang tiga malinau yang lumayan berkilometer jauhnya, ataupun menggunakan ketinting untuk menyeberangkan sepeda motornya.
Cukup melewati jalan poros Jembatan Meranti mereka akan langsung sampai ke pusat kota Kaltara.
Sartika Amelia (22) mengaku Mahasiswi di Universitas Kaltara (Unikal) juga merasa bersyukur telah ada Jembatan Meranti yang bisa memperpendek jarak dari tempat tinggalnya di Tanjung Palas menuju tempat kuliah di Unikal Tanjung Selor. Dia hanya menyayangkan, sejak dibangunnya Jembatan Meranti, ruas jalan penghubungnya tidak pernah mulus, sepertinya dibiarkan apa adanya.
“Lebih deket karna ada Jembatan Meranti. Sayang jalannya tidak pernah baik, mulai ada jembatannya sampai sekarang,” ujarnya.
Dikatakan Ika, Dia harus sangat berhati-hati di sepanjang jalan meranti tersebut. Kata Dia, jalan meranti jika hujan jalan menjadi licin tapi saat kemarau jalan sangat berdebu.
Selain itu, tambahnya harus ekstra hati-hati dengan lebang yang tersebar di sepanjang jalan.
“Harus hati-hati dengan lubang yang seperti bekas bom, tersebar di sepanjang jalan,” katanya sambil tertawa.
Beda dengan pengendara roda empat, mengaku ASN di Kaltara bernama Marumet (45). Atas nama pribadi, Dia menganalisa bahwa jalan poros penghubung Jembatan Meranti sepertinya dibiarkan tak diurus karena merupakan inisiasi dari gubernur yang kalah di Pilkada lalu.
Menurutnya, jembatan ini adalah salah satu legacy gubernur periode lalu sehingga dibiarkan begitu saja.
Padahal, tambahnya Jembatan Meranti ini letaknya tidak sampai satu kilometer dari Kantor Gubernur.
Marumet berharap, pihak yang kini berkuasa hendaknya jangan membawa ego personal untuk urusan sarana jalan yang dibutuhkan masyarakat banyak.
Kata Dia, masyarakat tidak peduli siapapun yang membangunnya yang penting bisa menikmati fasilitas jalan yang baik sesuai dengan pajak kendaraan yang mesti dibayar setiap tahun.
“Jangan kedepankan ego lah. Perbaiki jalan itu untuk kepentingan orang banyak. Mereka semua adalah pembayar pajak loh. Mungkin jalan ini akan baik jika mendekati Pemilu Serentak nanti,” tutupnya.**
Pewarta : Ramses Lubis
Discussion about this post