NUNUKAN, CAKRANEWS – TNI bersama masyarakat melakukan pembangunan peningkatan badan jalan yang hubungkan empat desa di Kecamatan Sebuku, Nunukan melalui program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-117.
Menurut keterangan Dandim 0911/Nunukan Letkol Inf Albert Frantesca Hutagalung, Desa Harapan di Kecamatan Sebuku dipilih sebagai sasaran TMMD tahun 2023 ini, karena jalan yang berada di wilayah tersebut menghubungkan empat desa, namun sulit diakses ketika musim hujan tiba.
“Kami lihat memang masyarakat sangat membutuhkan agar jalan di Desa Harapan bisa ditingkatkan. Karena musim hujan, jalan yang hubungkan emoat desa itu tidak bisa diakses masyarakat,” kata Albert, Kamis 13 Juli 2023.
Adapun sasaran program TMMD setiap tahunnya berbeda-beda, tergantung pada masukan dari tiap Koramil di wilayah perbatasan. Albert menyebut ada kemungkinan tahun depan bisa dilaksanakan di Kecamatan Sembakung atau Sebatik.
“Kalau di Desa Harapan ini, jalan taninya sudah lama tidak tersentuh. Makanya tahun ini kami maksimalkan sesuai anggaran yang ada,” ucap Albert.
Ia berkata TNI mengucurkan anggaran sekitar Rp 470 juta untuk menjalankan program ini, ditambah kucuran dana dukungan dari Pemda Nunukan sebesar Rp 1 miliar.
“Anggaran yang diturunkan pemerintah daerah kalau perhitungan kami hanya bisa akomodir jalan sepanjang dua kilometer. Tapi permintaan warga kalau bisa 2,8 kilometer. Kami akan upayakan dengan tidak menurunkan kualitas,” ujarnya.
Program TMMD di Kecamatan Sebuku dilaksanakan berupa fisik maupun non fisik. Untuk peningkatan badan jalan, akan menggunakan bantuan anggaran dari Pemda Nunukan.
“Sasaran fisik yang dipertanggungjawabkan ke pemerintah daerah berupa peningkatan badan jalan sepanjang 2,8 km dan lebar 3,5 meter dengan parit kanan dan kiri masing-masing lebar 1 meter,” tutur Albert.
Selain itu, Albert beberkan ada juga pembangunan fisik yang merupakan swadaya dari Kodim 0911/ Nunukan. Berupa rehab dua rumah tak layak huni (RTLH) di sekitar desa. Tak hanya itu, Albert sampaikan mereka juga merehab kantor balai desa.
“Kantor balai desa yang sekarang kami tempati, kami ganti kayu dan kawatnya. Lalu kami cat. Kami juga bangun WC dan kamar mandi sekolah TK. Itu tidak dipertanggungjawabkan karena swadaya kami,” kata Albert.
Sementara penggunaan anggaran sekira Rp470 juta dari Mabes TNI akan digunakan untuk operasional selama kegiatan TMMD.
“Jadi selain TNI ada juga dari Polri termasuk masyarakat. Dana bantuan dari Mabes kami gunakan untuk uang makan, uang jalan dan operasional lainnya,” ucap Albert, dikutip dari Tribun Kaltara.
Sementara kegiatan non fisik, meliputi bakti sosial, pengobatan massal hingga penyuluhan terkait bahaya narkoba dan stunting.
Discussion about this post