JAKARTA, CAKRANEWS – Pemerintah memastikan anggaran untuk sektor pendidikan tahun 2023 akan meningkat menjadi Rp 563,6 triliun hingga Rp 595,5 triliun.
“Anggaran pendidikan akan meningkat lagi mencapai Rp 563,6 triliun hingga Rp 595,9 triliun. Ini lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang anggarannya Rp 542,8 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis 14 April 2022.
Ia berkata, dana itu akan mendukung sejumlah kebutuhan belanja pendidikan, termasuk beasiswa kepada pelajar, yang terdiri dari 20 juta siswa kartu Indonesia Pintar dan 975,3 ribu untuk mahasiswa.
Kemudian untuk membayar tunjangan profesi guru dan PNS untuk merupakan profesi pendidik sebanyak 264.000 orang
“Belanja pendidikan juga dipakai untuk operasi sekolah melalui BOS dan juga bahkan biaya operasi sampai tingkat PAUD, yaitu pendidikan usia dini di mana 6,5 juta anak-anak Pada usia dini yang akan mendapatkan manfaat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani memastikan defisit APBN 2023 di kisaran Rp 562,6 triliun hingga Rp 596,7 triliun atau 2,81 persen hingga 2,95 persen dari PDB. Hal itu menunjukkan dalam penyusunan APBN, dilaksanakan UU 2 tahun 2020 di mana defisit APBN tahun 2023 akan kembali di bawah 3 persen.
“Ini yang harus kita pertimbangkan sebagai bagian untuk mendesain APBN 2023 kembali menuju pada defisit di bawah 3 persen agar jumlah kebutuhan untuk menerbitkan surat utang bisa diberikan secara bertahap namun tetap berhati-hati,” kata dia.
Discussion about this post