NUNUKAN, CAKRANEWS – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menyampaikan terima kasih kepada Komandan Batalyon Infanteri 621/Manuntung beserta seluruh pasukan yang telah mendedikasikan pengabdiannya dalam melakukan tugas pengamanan perbatasan di wilayah Kabupaten Nunukan. Hal itu dingkapkannya saat menghadiri acara Malam Purna Tugas yang digelar di lapangan Makotis Satgas Pamtas RI-Malaysia, Jumat 15 September 2023, malam.
“Dengan keberadaan Batalyon 621/Manuntung ini saya sangat bersyukur dan senang sekali karena figur komandannya sangan baik sekali. Serta koordinasi dan komunikasi yang terjalin juga sangat baik dengan kami di Pemerintah Daerah tentunya yang berhubungan dengan wilayah-wilayah perbatasan yang menjadi tugas pokok dari Satgas Pamtas semuanya dapat kita atasi dengan baik,”ungkapnya.
Bupati Laura juga memberi apresiasi kepada Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung atas prestasi yang luar biasa selama bertugas di Wilayah Kabupaten Nunukan. Yang salah satunya adalah menggagalkan peredaran masuknya Narkoba di Kabupaten Nunukan kurang lebih sekitar 20 kilogram. Serta melakukan pembinaan-pembinaan kepada masyarakat dan membantu masyarakat yang ada di wilayah perbatasan.
“Saya cukup bangga dengan kehadiran Batalyon Infanteri 621/Manuntung yang sangat luar biasa sekali partisipasinya baik dalam pelayanan kepada masyarakat kita maupun koordinasi dan komunikasi dengan saya sebagai pimpinan daerah di Kabupaten Nunukan,”ujarnya.
Danyon Satgas Pamtas RI-Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung Letkol Inf. Deny Ahdiani Amir mewakili seluruh prajurit Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung (mulai sektor Sebatik sampai Lumbis), menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Nunukan, unsur Forkopimda dan Instansi vertikal serta seluruh tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat Nunukan yang telah membantu, membimbing, memberikan dukungan dan bersinergi dengan baik dalam membantu tugas-tugas selama berada di Nunukan.
“Tentunya selama disini, kami diterima dengan baik, mulai dari sambutan saat kami baru tiba di pelabuhan Tunon Taka, hingga masa saat ini menjelang berakhirnya/purna tugas kami di wilayah perbatasan. Tentu saja cukup berat bagi kami karena harus meninggalkan Nunukan dan masyarakatnya yang sebagian besar sudah kami anggap sebagai keluarga kami,”ujarnya. Dansatgas juga menyampaikan permohonan maaf jika selama berada di Nunukan telah banyak merepotkan dan meminta maaf jika ada perkataan dan perbuatan yang kurang berkenan.
Discussion about this post