Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Headline

Menkes Budi Gunadi: Mari Cegah Kematian Ibu dan Anak Akibat Kanker

by Redaksi
22/04/2022
in Headline, Nasional
A A
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers hari imunisasi sedunia

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers hari imunisasi sedunia

Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, CAKRANEWS – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan kematian ibu dan anak akibat kanker maupun infeksi merupakan dua permasalahan besar sektor kesehatan di Indonesia yang perlu dicegah sejak dini. Kematian ibu akibat kanker paling tinggi adalah payudara dan serviks.

“Kalau kematian anak paling tinggi adalah infeksi diare dan pneumonia,” kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers virtual dalam rangka peringatan Puncak Hari Imunisasi Sedunia 2022 di Jakarta, Jumat (22/4/2022).

RELATED POSTS

Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

Bawaslu dan Kwarcab Pramuka Tarakan Tandatangani MoU Saka Adhyasta Pemilu

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, penyakit infeksi menjadi penyumbang kematian pada kelompok anak usia 29 hari – 11 bulan. Sebesar 14,5 persen disebabkan pneumonia dan 9,8 persen akibat diare.

Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020 juga menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 3,55 per 100 balita. Artinya, 34 dari 100 balita, menderita pneumonia. Sementara Data GLOBOCAN 2020 melaporkan penyakit kanker payudara menempati peringkat teratas kejadian baru kanker di Indonesia dengan 65.858 kasus baru dan 22.430 kematian.

Lebih dari 80 persen kasus pasien saat didiagnosis pertama kali ditemukan berada pada stadium yang lanjut atau metastatik, di mana upaya pengobatan sulit dilakukan.

Kemenkes melaporkan kanker leher rahim atau kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker. Tingginya kematian akibat kanker salah satunya disebabkan karena deteksi dini yang masih rendah dengan cakupan skrining sebesar 8,29 persen.

Budi mengatakan saat ini kejadian dan kematian kanker leher rahim dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya melakukan imunisasi menggunakan human papillomavirus vaksin (HPV) serta deteksi dini lainnya.

Berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, kata Budi, pemerintah melalui Kemenkes telah melakukan program demonstrasi imunisasi HPV sejak 2016.

Menurut Budi vaksin HPV lebih efektif mengurangi prevalensi kanker serviks jika diberikan pada peserta yang belum mengalami siklus menstruasi.

“Kalau sudah menstruasi, dia (vaksin HPV) jadi tidak efektif untuk bisa mengurangi prevalensi kanker serviks. Itu sebabnya kita kejar pemberiannya ke seluruh anak di usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar,” kata Budi Gunadi Sadikin

Budi mengatakan ketentuan tersebut tercantum dalam aturan pemberian vaksin HPV yang wajib dijalankan seluruh otoritas terkait. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, bisa saja cakupan kepesertaan diperluas pada kelompok usia lainnya.

“Mudah-mudahan teknologi vaksinasi terus berkembang sehingga kita bisa memperluas cakupannya,” katanya.

Sama halnya dengan pemberian vaksin COVID-19 yang kali pertama di Indonesia hanya menyasar usia 18 tahun ke atas. Tapi setelah terjadi perkembangan teknologi, cakupannya diperluas ke kelompok masyarakat usia 18-12 tahun dan usia 6-11 tahun.

Dikatakan Budi vaksin HPV sejak 2021 telah masuk dalam kategori imunisasi dasar lengkap yang bersifat wajib di Indonesia. “Memang tadinya ada 11 jenis vaksinasi yang masuk kategori imunisasi dasar lengkap,” katanya.

Namun dalam 15 bulan pertama Budi menjabat sebagai Menkes, Ia melihat intervensi kesehatan yang lebih murah dan efektif dilakukan di hulu bukan di hilir.

Sama seperti COVID-19, jika intervensi dilakukan di hulu melalui upaya preventif dan promotif seperti vaksinasi, memakai masker dan jaga jarak, maka biayanya jauh lebih murah dibandingkan intervensi di rumah sakit, kata Budi menambahkan.

“Kalau sudah sakit butuh (obat antivirus) Remdesivir itu sudah puluhan juta, Actemra ratusan juta. Kalau vaksinasi biayanya ratusan ribu. Dari sisi efektivitas, jauh lebih efektif kalau intervensi di hulu,” ujarnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi pneumonia disediakan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) sedangkan untuk diare tersedia vaksin Rotavirus.

“Tiga vaksinasi ini akan jadi bagian imunisasi dasar lengkap yang diberikan sekarang dan dilakukan secara bertahap,” katanya.

Tags: Kanker ServiksMenkes Budi Gunadi
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

by Prasetya
11/10/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Perumda Air Minum Tirta Alam (PDAM) Tarakan ikut memeriahkan Pawai Budaya dalam rangka Festival Iraw Tengkayu 2025...

Bawaslu dan Kwarcab Pramuka Tarakan Tandatangani MoU Saka Adhyasta Pemilu

Bawaslu dan Kwarcab Pramuka Tarakan Tandatangani MoU Saka Adhyasta Pemilu

by Prasetya
10/10/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tarakan bersama Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Tarakan, sepakat membentuk Satuan...

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

by Prasetya
08/10/2025
0

JAKARTA, CAKRANEWS – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru, Tring! By Pegadaian. Aplikasi inovatif...

Lapas Tarakan Intensif Razia, Petugas Amankan Sajam Rakitan hingga Korek Api

Lapas Tarakan Intensif Razia, Petugas Amankan Sajam Rakitan hingga Korek Api

by Prasetya
26/09/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS- Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan memperketat pengawasan keamanan dan ketertiban (kamtib) dengan menggelar razia rutin di...

Duel Maut di Sel 2×2 Meter Lapas Tarakan, Seorang Napi Tewas Ditikam

Duel Maut di Sel 2×2 Meter Lapas Tarakan, Seorang Napi Tewas Ditikam

by Prasetya
25/09/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Lapas Kelas IIA Tarakan diguncang insiden penikaman, Rabu sore, 24 September 2025. Dua narapidana kasus narkoba terlibat...

Next Post
Rakyat Nangis Darah! Harga BBM Bakal Tetap Mahal sampai 2023

Rakyat Nangis Darah! Harga BBM Bakal Tetap Mahal sampai 2023

Indonesia Mayoritas Muslim Bos! Jokowi Jangan Main-main dengan Vaksin Halal

Indonesia Mayoritas Muslim Bos! Jokowi Jangan Main-main dengan Vaksin Halal

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Populer

  • Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

    Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Banom dan Soko Pakuwaja Meriahkan Pawai Budaya Iraw Tengkayu XIV di Tarakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indomaya Rute Tarakan-Tawau Beroperasi Mulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Harga Tiketnya di Bawah Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Tarakan Dinilai Sehat, Tapi Masih Perlu Perluas Layanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BEM Nusantara Tak Turun Demo Besar 11 April, Masuk Angin Ya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.