JAKARTA, CAKRANEWS – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengatakan, rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi Pertalite maupun Solar bukanlah sebuah kebijakan yang tepat.
Menurutnya, yang paling penting adalah pemerintah harus menjalankan pengawasan ketat atas distribusi BBM bersubsidi yang kebanyakan tidak tepat sasaran.
“Pembatasan distribusi BBM bersubsidi kepada mereka yang berhak, agar tepat sasaran, memiliki risiko ekonomi dan sosial yang lebih ringan bagi masyarakat. Ketimbang kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi, namun tetap membiarkan mobil mewah menikmati BBM bersubsidi,” kata Mulyanto di Jakarta, Selasa 30 Agustus 2022.
“Kalau kebijakan ini yang tetap akan diambil, maka artinya pemerintah membiarkan penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Orang miskin bertambah bebannya, sementara orang kaya tetap menikmati BBM bersubsidi. Ini kan semakin tidak adil,” ujarnya menambahkan.
Selanjutnya, ia juga mengomentari rencana pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat, untuk mendongkrak daya beli masyarakat
Menurut Mulyanto, program BLT haruslah diimbangi dengan menahan laju inflasi atau kenaikan harga-harga, agar pemulihan ekonomi tetap pada jalur yang tepat.
“Sederhananya, ekonomi Indonesia ibarat orang yang baru pulih sakit. Belum cukup kuat untuk bangkit. Orang baru pulih sakit itu harus eman-eman. Banyak istirahat, relaksasi, dan makan yang lembek-lember seperti bubur. Jangan langsung ngegas makan sate kambing atau bebek bakar dengan sambal korek. Bisa ambruk lagi,” ucap Mulyanto.
Discussion about this post