TARAKAN, CAKRANEWS – Warga di sekitar Tanjung Pasir dibuat geram dengan banyaknya kelompok pasangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang menyewa rumah kos-kosan di wilayah mereka.
Para warga pun ‘menggeruduk’ rumah ketua RT dan meminta untuk menindaklanjuti keberadaan kelompok ‘tulang lunak’ tersebut..
Salah satu warga RT 21, Solihin Efendi mengungkapkan bahwa kelompok LGBT di Tanjung Pasir cukup banyak. Terlebih, aktivitas mereka banyak mengganggu masyarakat.
“Ada yang sudah berkeluarga sampai bercerai karena diduga dilatarbelakangi keberadaan pelaku LGBT. Jadi ada yang sampai pisah sama suaminya. Itupun sudah berulang kali kejadian di Tanjung Pasir. Mereka bertengkar, lari sama perempuan tomboy atau diduga LGBT. Sampai pisah sama suami mereka, itu pun sudah berulang kali kejadian,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (25/6/2022).
Sementara gangguan lain juga terjadi saat pasangan LGBT bertengkar. Apalagi cara mereka bertengkar melebihi pertengkaran rumah tangga suami istri. “Bahkan, sampai mau menikam,” kata dia.
Berdasarkan informasi yang dia dapat, terdapat 20 jumlah pasangan diduga LGBT yang tersebar di beberapa RT Tanjung Pasir. Ia pun berharap agar kelompok ini segera diatasi.
“Saya berharap ada campur tangan pemerintah menindaklanjuti persoalan dugaan LGBT di wilayah tempat tinggalnya Tanjung Pasir mulai dri RT 21, RT 20, RT 19, RT 18 dan RT 17,” ujarnya.
Pihaknya pun berharap ada tindakan tegas dari Pemkot Tarakan ataupun ke MUI Kota Tarakan untuk mengatasi kelompok ini.
“Keinginan warga mereka pergi bukannya tidak mengesampingkan Hak Asasi Manusia (HAM). Silahkan saja mereka bekerja di perusahaan wilayah Tanjung Pasir asalkan tidak tinggal di lingkungan warga.
“Silakan tinggal di mess perusahaan di sana. Karena kami takut memberi pengaruh buruk di perkampungan,” ujarnya.
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post