JENEWA, cakra.news – Kelompok aktivis menyerukan Majelis Umum PBB untuk membentuk panel baru ahli independen untuk mengumpulkan dan menyimpan bukti kemungkinan kejahatan perang oleh semua pihak dalam konflik pahit Yaman untuk penuntutan di masa mendatang, Jumat (03/12/2021).
Sekitar 60 kelompok, termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International, menyerukan pernyataan bersama untuk penyelidikan baru dan menuduh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan “kampanye lobi agresif” untuk membatalkan panel ahli yang berbasis di Jenewa empat tahun lalu.
Lebih dari 100.000 orang telah tewas dan 4 juta mengungsi dalam perang yang ditandai oleh serangan udara koalisi pimpinan Saudi serta penembakan dan rudal oleh pejuang Houthi yang bersekutu dengan Iran.
Koalisi Muslim Sunni pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan di ibu kota, Sanaa, pada 2014.
“Sudah terlalu lama, pihak-pihak yang berkonflik di Yaman, termasuk Arab Saudi dan pasukan Houthi, telah melakukan kekejaman dengan impunitas,” ujar Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International dalam sebuah konferensi pers.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post