ROMA, cakra.news – Menteri Luar Negeri Vatikan mengutuk pengeboman sebuah rumah sakit anak-anak di pelabuhan Mariupol yang terkepung di Ukraina, pada Rabu (9/3/2022).
Gubernur wilayah Donetsk mengatakan 17 orang terluka, termasuk wanita yang sedang melahirkan.
“Saya katakan mengebom sebuah rumah sakit tidak dapat diterima. Tidak ada alasan, tidak ada motivasi, untuk melakukan ini,” kata Kardinal Pietro Parolin kepada wartawan yang menanyakannya pada sebuah konferensi di Roma tentang pengeboman yang dilaporkan.
“Versi pertama yang diberikan untuk perang ini adalah bahwa itu adalah operasi militer yang hanya bertujuan untuk menghancurkan instalasi militer di Ukraina untuk menjamin keamanan Rusia. Pengeboman rumah sakit untuk anak-anak, rumah sakit anak, tidak ada hubungannya dengan ini,” kata Parolin.
“Saya sangat khawatir, pertama-tama dengan apa yang terjadi, karena ini telah menjadi perang habis-habisan,” kata Parolin.
Ukraina telah mengatakan akan menyambut baik mediasi Vatikan dan Parolin telah mengatakan sebelumnya bahwa pihaknya bersedia untuk “memfasilitasi” dialog antara Rusia dan Ukraina.
“Harus ada keterbukaan di pihak semua orang karena hanya jika ada kemauan untuk benar-benar bernegosiasi dan menemukan kesepakatan, masalah dapat diselesaikan,” kata Parolin.
“Jika semua orang berpegang teguh pada posisi mereka, tidak ada yang bisa dilakukan. Perang akan berlanjut dan menjadi semakin mematikan, Tuhan tolong kami, itu bahkan bisa menyebar. Saya harap tidak, saya harap tidak,” katanya.**
Pewarta: Andi Surya
Sumber: Reuters
Discussion about this post