TARAKAN, cakra.news – Lampu penerangan yang dinanti-nanti para pedagang Taman Berlabuh sejak lima bulan lalu, hingga kini belum juga dipasang, Senin, (13/12/2021).
Pendi (42), salah satu pedagang yang menyewakan permainan mobil-mobilan di Taman Berlabuh, menuturkan, pihaknya merasa bingung lantaran harus kemana lagi mengurus penerangan lampu.
Kata Dia, para pedagang telah melapor kepada intansi-intansi pemerintahan seperti Dishub, DLH, dan Pariwisata. Namun, mereka hanya di oper kesana kemari tanpa kepastian.
“Gimana yah, Mas, kami seperti bola pingpong yang di oper kesana kemari. Waktu ke DLH katanya itu urusan Dishub, ketika kami ke Dishub katanya tidak ada anggaran dan semua pengelolaan itu dari Pariwista,” ucapnya kepada cakra.news.
Dilanjutkan Pendi, semenjak pengalihan pengelolaan dari PU ke Pariwisata, lampu menjadi sering mati.
Kata Dia, waktu itu lampu taman sempat hidup namun beberapa hari kemudian mati lagi secara bersamaan.
Ia heran mengapa hal itu bisa terjadi.
Pendi menjelaskan para pedagang sangat menggantungkan perekonomiannya pada Taman Berlabuh ini, sepinya pengunjung membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi. Matinya lampu taman menyebabkan pengunjung semakin sepi.
“Dulu, Mas, waktu hidup lampu, penghasilan Saya bisa mencapai 500-1 juta, namun setelah lampu mati, penghasilan saya paling 20 ribu saja,” ungkapnya.
Terakhir, Pendi sangat berharap lampu penerangan segera dipasang agar taman kelihatan rame dan semakin banyak pengunjung yang datang.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post