RIO DE JANEIRO, cakra.news – Polisi Brasil telah melakukan tiga penangkapan setelah pemukulan mematikan terhadap seorang pengungsi Kongo, yang terekam pada gambar kamera keamanan di sebuah kios tepi pantai di Rio de Janeiro. Insiden ini memicu kemarahan untuk keadilan dan demonstrasi di kota tersebut, Rabu (2/2/2022).
Gambar yang dirilis oleh polisi pada Selasa kemarin menunjukkan Moise Kabagambe (24), dalam keadaan terikat dipukuli hingga jatuh dengan tongkat oleh tiga pria dalam insiden minggu lalu.
Penyidik sedang memeriksa rekening saksi bahwa Kabagambe dibunuh setelah menuntut pembayaran selama dua hari melayani minuman di kiosnya.
Polisi menangkap tiga tersangka pada hari Selasa kemarin dan sedang mencari yang keempat.
Kepala polisi Henrique Damasceno mengatakan pemilik kios membantu mengidentifikasi para penyerang dengan memberikan video keamanan dan tidak ikut serta dalam pemukulan.
Keluarga Kabagambe mengatakan, dia tiba di Brasil sepuluh tahun lalu sebagai pengungsi dari Republik Demokratik Kongo dan sedang belajar arsitektur.
Keluarganya mendorong demonstrasi untuk menuntut keadilan.
“Kami menginginkan keadilan,” kata ibu Kabagambe, Ivana, kepada wartawan.
“Dia dibesarkan di sini di Brasil. Saya tidak percaya ini terjadi.”
Komunitas Kongo dan kelompok hak kulit hitam telah menyerukan protes pada Sabtu oleh kios di pantai Barra de Tijuca di Rio selatan, bersama dengan protes simultan di Sao Paulo.
Human Rights Watch mengatakan pembunuhan brutal Kabagambe pada 24 Januari “layak mendapat penolakan paling mutlak oleh masyarakat Brasil” karena terjadi dalam konteks meningkatnya kekerasan terhadap orang kulit hitam di Brasil.
Kedutaan Republik Demokratik Kongo menyerukan penyelidikan menyeluruh dan mengatakan itu adalah pembunuhan kelima terhadap seorang imigran Kongo di Brasil sejak 2019.
Kementerian luar negeri Brasil ikut bersimpati. Kementerian, yang dikenal sebagai Itamaraty, mengatakan, “Itamaraty mengungkapkan kemarahannya atas pembunuhan brutal dan berharap mereka yang bertanggung jawab diadili sesegera mungkin.”
Menurut Kementerian Kehakiman, yang bertanggung jawab atas imigrasi, Brasil telah menerima 900 pengungsi Kongo sejak 2016 dan sebagian besar tinggal di Rio de Janeiro dan Sao Paulo.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post