JAKARTA, cakra.news – Sebuah kapal yang membawa puluhan pengungsi Rohingya termasuk perempuan dan anak-anak mogok dan terdampar di perairan lepas pantai provinsi Aceh di pulau Sumatera, Indonesia, Senin (27/12/2021).
Pengungsi Rohingya dari Myanmar telah bertahun-tahun berlayar ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia antara November dan April ketika laut tenang.
Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mengatakan bahwa kapal yang membawa Rohingya terlihat pada hari Minggu di perairan Bireuen, Aceh dan sedang bekerja dengan pihak berwenang setempat untuk menyelamatkan kelompok tersebut.
“Ada sekitar 70 pengungsi di kapal itu,” kata cabang Amnesty International di Indonesia.
Badruddin Jusuf, seorang tokoh masyarakat nelayan setempat, memperkirakan jumlah kapal sebanyak 120 orang dan mengatakan mereka telah diberi makanan.
Amnesty mengatakan para nelayan telah meminta pemerintah setempat untuk menyelamatkan Rohingya yang terdampar.
“Perlu ada tanggungjawab bersama antar negara kawasan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan agar (pengungsi) terhindar dari bahaya di laut,” kata Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia Usman Hamid.
Lebih dari 730.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada Agustus 2017 setelah tindakan keras militer yang menurut para pengungsi termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan.
Kelompok hak asasi mendokumentasikan pembunuhan warga sipil dan pembakaran desa.
Pihak berwenang Myanmar mengatakan mereka memerangi pemberontakan dan menyangkal melakukan kekejaman sistematis.
Ratusan pengungsi Rohingya telah mencapai Aceh secara berkala selama beberapa tahun terakhir, yang semuanya telah melaut selama berbulan-bulan.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post