LVIV, UKRAINA, cakra.news – Sebuah roket menghantam pinggiran kota Lviv di Ukraina barat pada Sabtu (26/3/2022).
Pertempuran sengit berkecamuk di beberapa bagian Ukraina, dan Presiden AS Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “penjagal” setelah bertemu dengan para pengungsi Ukraina di Polandia.
Kremlin yang dikutip oleh kantor berita Rusia TASS mengatakan komentar seperti itu akan semakin merusak prospek untuk memperbaiki hubungan Rusia-AS.
Menurut PBB, setelah lebih dari empat minggu pertempuran, Rusia gagal merebut kota besar Ukraina dan konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang, mengirim hampir 3,8 juta orang ke luar negeri dan mengusir lebih dari setengah anak-anak Ukraina dari rumah mereka.
Moskow memberi isyarat bahwa pihaknya mengurangi ambisi militernya untuk fokus pada wilayah yang diklaim oleh separatis yang didukung Rusia di timur.
Gubernur Regional Maksym Kozytskyy mengatakan lima orang terluka dan penduduk disuruh pergi ke tempat perlindungan setelah tiga ledakan kuat terjadi di sore hari.
Dia mengatakan pasukan Rusia telah menembak ke udara dan melemparkan granat kejut untuk membubarkan penduduk yang mengibarkan bendera besar Ukraina dan meneriakkan “Kemuliaan bagi Ukraina” sebagai protes.
Dalam pidatonya di Forum Doha Qatar, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy membandingkan kehancuran di Mariupol dengan kehancuran yang ditimbulkan di kota Aleppo di Suriah oleh pasukan gabungan Suriah dan Rusia dalam perang saudara di Suriah.
“Mereka menghancurkan pelabuhan kami,” kata Zelenskiy, memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika negaranya – salah satu produsen biji-bijian utama dunia – tidak dapat mengekspor bahan makanannya.
“Tidak adanya ekspor dari Ukraina akan memberikan pukulan bagi negara-negara di seluruh dunia,” tandasnya.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post