UKRAINA, cakra.news – Rusia memperingatkan bahwa harga minyak bisa melonjak hingga $300 per barel dan mungkin menutup pipa gas utama ke Jerman jika Barat menghentikan impor minyak atas invasinya ke Ukraina.
Rusia mengklaim pembicaraan damai dengan Ukrania telah mendapat sedikit kemajuan.
Serangan Rusia ke Ukrania, disebut sebagai serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Hal ini telah mendorong 1,7 juta orang untuk melarikan diri, munculnya serangkaian sanksi terhadap Moskow, eksodus perusahaan asing ke luar Rusia, dan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Barat yang tidak terpikirkan selama beberapa dekade.
Sementara, pengepungan dan pengeboman kota-kota di Ukraina terus berlanjut.
Pejabat Ukrania menyebut, serangan Rusia di pabrik roti menewaskan 13 orang di kota Makariv di wilayah Kyiv.
Padahal Rusia selalu membantah bahwa pasukannya menargetkan warga sipil.
Berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin, Amerika Serikat mengatakan Washington dan sekutu Eropanya sedang mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia.
Hal ini membuat harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008.
Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan konferensi video dengan para pemimpin Prancis, Jerman dan Inggris.
Dia memotivasi dukungan mereka terhadap larangan tersebut.
Jerman bulan lalu membekukan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2.
“Kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1,” kata Kanselir Jerman, Novak.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post