NUNUKAN, CAKRANEWS – Konferensi Kabupaten (Konferkab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pertama Kabupaten Nunukan dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan, Serfianus, pada Sabtu, 4 Nopember 2023 di Ruang Rapat Lantai IV Kantor Bupati Nunukan.
Dengan mengusung tema “ Membangun Solidaritas dan Profesionalisme Wartawan di Perbatasan” Konferkab I PWI Kabupaten Nunukan turut dihadiri Ketua Dewan Kehormatan PWI Kaltara H. Rachmat Rolau, Ketua PWI Kaltara Nicky Saputra, Sekretaris PWI Kaltara Aswar, Ketua Seksi Wartawan Olahraga PWI Kaltara Eliazar Simon serta beberapa wartawan dari media lokal Kaltara.
Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid yang diwakili Serfianus, dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terlaksananya Konferkab I PWI Kabupaten Nunukan.
Diharapkan Konfercab ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan terbaik bagi perkembangan PWI di masa depan khususnya di Kabupaten Nunukan.
”Setelah sekian lama menunggu, kita patut bersyukur karena hari ini PWI Kabupaten Nunukan akhirnya bisa menggelar Konferkab pertama di tahun 2023,” katanya.
“Jika dibandingkan dengan daerah–daerah lain, harus diakui kita memang agak sedikit terlambat untuk membentuk kepengurusan PWI. Namun percayalah, semua dinamika yang terjadi selama ini justru akan mendewasakan teman-teman wartawan di Kabupaten Nunukan,” lanjut Sekda.
Pasca reformasi 1998 lalu, semua sepakat untuk mewujudkan kehidupan pers yang tidak hanya merdeka, profesional dan bermartabat, serta menjamin masyarakat mendapatkan informasi yang tepat, akurat dan benar.
Pers yang memegang teguh kode etik jurnalistik, kredibilitas dan integritas wartawan secara sungguh-sungguh.
”Untuk mewujudkan itu semua, maka kehadiran PWI sebagai salah satu organisasi pers terbesar di tanah air tidak boleh dinafikan sama sekali. Kehadiran PWI di Kabupaten Nunukan sangat penting untuk menjamin dan memastikan wartawan yang berada di bawah naungannya adalah benar–benar wartawan yang kompeten dan profesional, bukan wartawan gadungan, apalagi wartawan yang tidak punya media sama sekali,” tegasnya.
Kehadiran PWI juga bisa menjadi jembatan yang menghubungkan kepentingan pemerintah dan kepentingan para wartawan. Pemerintah tentu saja tidak memiliki keinginan sema sekali untuk melakukan intervensi terhadap tugas-tugas jurnalistik yang dilaksanakan oleh wartawan.
Namun ketika terjadi bias dan mis informasi, maka disinilah PWI bisa mengambil peran yang lebih besar untuk membantu penyelesaiannya.
PWI juga bisa mengambil peran yang besar untuk terus menerus membantu peningkatan kualitas dan kompetensi para wartawan, sehingga harapannya wartawan yang melakukan kegiatan jurnalistik di Kabupaten Nunukan benar-benar handal dan memiliki kompetensi yang memadai.
Serfianus juga mengingatkan, kepada semua wartawan yang tergabung dalam PWI senantiasa teguh dalam menjalankan fungsi-fungsi pers, yakni sebagai media pemberi informasi, memberi pendidikan bagi masyarakat, melakukan kontrol sosial, serta menyajikan hiburan yang sehat bagi masyarakat.
”Harapan saya kiranya sinergitas ini dapat terus kita jalin dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” jelas Serfianus.
Sedangkan Ketua panitia Konferkab 1 PawI Kabupaten Nunukan Alamsyah mengapresiasi Konferkab kali ini, dan terutama kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan dan semua pihak yang telah mendukung Konferensi Kabupaten Pertama PWI ini.
“Dengan terbentuknya PWI Kabupaten Nunukan, maka Konferensi Pertama bisa kita gelar pada hari ini, tentunya ini menjadi tonggak sejarah bagi insan pers di Kabupaten Nunukan, sebagai sub dimensi pembangunan, dan menjadi wadah kewartawanan di Nunukan,” ucap Alamsyah.
Perjalanan PWI yang penuh dengan dinamika, namun dengan terbentuknya PWI Nunukan akan membuat hubungan wartawan akan semakin erat. PWI juga memberikan pada dua aspek yakni pendidikan dan advokasi.
Dia berharap intrumen ini menjadi semakin menajamkan dalam berfikir dan berbuat secara konstruktif.
“Wartawan di Kabupaten Nunukan saat ini yang dianggap sudah kompeten jumlah puluhan, ada yang bersertifikasi Muda, Madya dan sebentar lagi ada yang bersertifikasi Utama,” pungkasnya.
Discussion about this post