NUNUKAN, CAKRANEWS -Ada yang menarik dari kegiatan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau biasa dikenal dengan Germas di lapangan RTP Desa Aji Kuning Sebatik Tengah, Jumat 22 September 2023. Kampanye germas kali ini tidak hanya diisi dengan penyampaian materi namun juga diisi dengan senam bersama, lomba kreasi tumpeng buah dan sayur dengan peserta instansi, sekolah, kelompok masyarakat, organisasi, serta pelaksanaan Screening kesehatan senam bersama anak – anak pendidik dari sekolah yang ada di kecamatan Sebatik tengah.
Sekda Kab. Nunukan Serfianus mewakili Bupati Nunukan menyampaikan terima kasih atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten nunukan serta menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada dinas kesehatan P2KB kabupaten nunukan beserta OPD terkait lainnya yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud”, ujarnya.
Dilanjutkannya, dengan kegiatan semacam ini diharapkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan diri dan sekitarnya semakin meningkat dan dapat menjadi motivasi untuk selalu hidup bersih dan sehat. Pengoptimalan Germas harus dilakukan secara terus menerus agar perilaku hidup kurang sehat di masyarakat bisa berubah. Pengoptimalan Germas juga mendukung upaya mencegah terjadinya stunting pada anak.
Dengan Germas diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan melalui tiga cara utama Germas yaitu membiasakan berolahraga secara teratur, membiasakan makan ikan, sayur dan buah serta melakukan cek kesehatan secara berkala minimal 6 (enam) bulan sekali. Melalui pengoptimalan Germas diharapkan kasus stunting secara terintegrasi di Indonesia khususnya di kabupaten nunukan dapat segera diatasi.
“Kalau dilihat kasus stunting lebih banyak faktor yang mempengaruhi antara lain buruknya sanitasi, imunisasi, air bersih, rumah dan lingkungan yang tidak sehat serta perilaku hidup yang tidak sehat. Untuk itu saya mengajak, mari kita bersama-sama mendukung dan melaksanakan program Germas menjadi sebuah pilihan untuk menekan kasus stunting, termasuk dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik sehingga stunting khususnya di kabupaten nunukan bisa berkurang dan masyarakat nunukan senantiasa hidup bersih dan sehat”, tambahnya.
Pada kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kab. Nunukan Hj. Miskia menyampaikan bahwa menurut data Dinas Kesehatan P2KB kabupaten Nunukan, prevalensi stunting di kabupaten Nunukan masih tinggi.
” Menurut data survei status gizi Indonesia yaitu pada tahun 2022 sebanyak 30,5% sedangkan kasus penyakit tidak menular juga mengalami peningkatan terutama pada hipertensi dan kasus Diabetes Melitus yang terjadi pada usia produktif. Penyakit tidak menular seperti diatas menempati urutan 10 besar penyakit di FKTP, RSP, dan RSUD di kabupaten Nunukan. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern terutama faktor perilaku sebagai penyebab utama yang menentukan status gizi masyarakat, derajat kesehatan ibu dan bayi dan meningkatkan PTM sehingga perlu dilakukan sebuah gerakan secara masif, dan terstruktur untuk memberikan pesan atau edukasi kepada masyarakat tentang perilaku hidup sehat”, ungkap H. Miskia.
Kemudian untuk menurunkan faktor risiko utama penyakit menular, penyakit tidak menular, angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting, baik faktor biologis, perilaku, maupun lingkungan, maka perlu dilakukan gerakan masyarakat hidup sehat sebagai salah satu implementasi dari peraturan Bupati Nunukan No. 65 tahun 2019 tentang gerakan masyarakat hidup sehat di kabupaten Nunukan.
Germas hari ini dipusatkan di kecamatan sebatik tengah yang dikemas dengan berbagai kegiatan diantaranya senam bersama, dirangkaikan dengan pemberian PHBS di Tatanan Sekolah(SD-SMA SE Kec. Sebatik Tengah, pemberian tablet tambah darah bagi rematri, pemberian 1000 protein hewani dari ABBAS (khusus untuk anak stunting penerima bantuan), pemberian penghargaan kepada pemenang lomba posyandu aktif, desa terbaik dalam penanganan penurunan stunting dan mendukung program kesehatan, kader posyandu terbaik, kadar posyandu teraktif, kantor posyandu terlama, kadar KPM traktif, peserta kelas ibu hamil aktif, balita mendapat PMT berbasis pangan lokal 90 hari mengubah status gizi kurang menjadi gizi baik (Normal), bayi sukses ASI eksklusif, petugas Pustu yang terampil, bidan Puskesmas yang terampil, imunisasi dasar lengkap, instansi yang menerapkan KTR ruang menyusui, cerita sektor yang aktif dalam mendukung program kesehatan, sekolah yang sudah rutin melaksanakan aksi bergizi setiap Jumat, pemenang lomba kreasi menu sehat untuk balita stunting kayak protein hewani, pemenang lomba kreasi tumpeng buah dan sayur.
Discussion about this post