SAMARINDA, cakra.news – Menilai pemeriksaan kepada Presiden BEM Universitas Mulawarman (Unmul), Abdul Muhammad Rachim yang melontarkan kritik satire terhadap Wapres RI Ma’ruf Amin sebagai Patung Istana, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda, Kalimantan Timur mendesak aparat kepolisian untuk menghentikan proses penyelidikan, Rabu (10/11/2022).
LBH juga meyakini rencana pemeriksaan kepada Rachim oleh aparat kepolisian hanya bermodal nekat dan dorongan kekuasaan.
Sebelumnya, BEM Unmul lewat akun Instagram melontarkan kritik satire sebagai Patung Istana kepada Ma’ruf, bersamaan dengan kunjungan Ma’ruf ke Samarinda, Selasa (2/11/2021) lalu.
“Pihak kepolisian, segera menghentikan proses penyelidikan, atau segera menerbitkan surat perintah penghentian,” kata advokat LBH Samarinda, Fathul Huda dalam jumpa pers daring.
Huda mengatakan kritik BEM Unmul kepada Ma’ruf yang dianalogikan sebagai patung Istana tak lebih dari kebebasan berpendapat yang dijamin undang-undang.
Oleh sebab itu, apapun alasannya, Fathul menilai kritik tersebut tak bisa dipidanakan karena memiliki banyak tafsir.
“Banyak perdebatan atau banyak interpretasi dari kata patung itu. Tapi, itu harus dimaknai sebagai sebuah kebebasan berpendapat karena itu adalah sebuah kritik,” ucap dia.
Huda juga mengingatkan agar BEM Unmul dan aktivis mahasiswa tak takut menyampaikan kritik selama digunakan untuk memperbaiki kinerja pejabat publik.
Menanggapi kritik hingga respons dari rektorat dan kepolisian itu, Juru Bicara Wapres RI Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi mengatakan, “Wapres ‘kan waktu itu kunjungan kerja ke sana. Kalau ada orang yang setuju atau tak setuju itu bukan hal yang harus ditanggapi Wapres.
Ia pun menegaskan bahwa Wapres Ma’ruf Amin pun tak harus berada dalam posisi menanggapi langkah yang dilakukan kepolisian setempat dan rektorat Unmul terkait postingan BEM Unmul.
Meskipun demikian, Masduki menegaskan pada kenyataannya, Wapres Ma’ruf cukup banyak andilnya dalam kinerja pemerintahan saat ini.
“Wapres sudah jungkir balik ke sana kemari. Ke Papua, ke Maluku, NTT, ke berbagai tempat lah. Kenyataannya ‘kan tak seperti yang dikatakan itu,” katanya.
Rachim dipanggil polisi atas dugaan pencemaran nama baik usai unggahan di akun Instagram BEM Unmul @bemkmunmul yang mengkritik Wapres Ma’ruf Amin.
Dalam unggahan di media sosial itu, dia menulis “Kaltim Berduka – Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda” dan disertakan foto Ma’ruf Amin.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : CNN Indonesia
Discussion about this post