INTERNASIONAL, CAKRANEWS – PBB mengeluarkan peringatan keras akan ancaman krisis pangan global yang tak hanya dipicu oleh perang, melainkan juga faktor perubahan ekstrem iklim seperti kekeringan.
Peringatan ini disampaikan oleh dua lembaga di bawah PBB, yakni Program Pangan Dunia (WFP) serta Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada Senin 6 Juni 2022.
Direktur Eksekutif WFP David Beasley menyebut, krisis pangan akan merugikan golongan masyarakat miskin, dan mengancam kehidupan keluarga-keluarga baru di seluruh dunia, yang saat ini jumlahnya terus meningkat.
“Kondisi sekarang jauh lebih buruk daripada selama musim semi Arab 2011 dan krisis harga pangan 2007-2008, ketika 48 negara diguncang oleh kerusuhan politik, kerusuhan dan protes,” kata Beasley, seperti dikutip dari AP, Selasa 7 Juni.
Di beberapa negara seperti Pakistan, Peru, Sri Lanka bahkan Indonesia, krisis pangan hanyalah sebuah fenomena gunung es. Perlu ada tindakan kemanusiaan yang tegas untuk menghentikan segala bentuk perang dan membantu memulihkan potensi-potensi kelaparan yang mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Badan-badan PBB juga memperingatkan bahwa perang di Ukraina, yang diserbu oleh Rusia pada Februari, telah memperburuk harga pangan dan energi yang sudah naik di seluruh dunia.
Discussion about this post