INTERNASIONAL, CAKRANEWS – Internal Rusia disebut sudah mengalami perpecahan. Tidak semua petinggi kini benar-benar serius mengikuti arahan Presiden Vladimir Putin, bahkan sudah ada yang berpikir untuk mengakhiri invasi di Ukraina.
Hal ini diungkapkan Dubes Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov, yang berkata tanda-tanda menyerah, justru muncul dari orang-orang kuat di dekat Putin.
Ia juga menyebut, AS telah memberi Rusia syarat negosiasi untuk menghentikan pertempuran yang sudah berlangsung sejak Februari 2022 lalu.
“Amerika mendorong kami ke dalam negosiasi, tetapi dengan persyaratan tertentu,” kata Antonov, seperti dikutip dari New York Post, Senin 16 Mei 2022.
Adapun ketiga syarat yang diberikan AS, adalah pertama, menghentikan aksi militer, kedua memindahkan pasukan Rusia kembali ke posisi sebelum invasi 24 Februari, dan ketiga mengakui kesalahan atas segala yang Rusia telah perbuat di Ukraina.
Namun Antonov menekankan bahwa militer Rusia tidak akan mundur. Ia juga meyakini Presiden Vladimir Putin akan menyelesaikan tugasnya.
“Tentu saja kami mengatakan dengan tegas dan jelas, dan kami sangat yakin akan hal ini. Setidaknya diplomat Rusia yang bekerja di sini tidak akan menyerah seperti itu. Tidak pernah!” ujarnya.
“Kami tidak akan pernah menyerah, dan tidak akan pernah kembali,” kata Antonov menambahkan.
Discussion about this post