TARAKAN, CAKRANEWS – Sebanyak 42 boks ikan Layang dimusnahkan Satreskrim Polres Tarakan, di Kawasan Rumah Pemotongan Hewan, Jalan Aki Babu, Tarakan, pada Rabu, 27 September 2023 siang.
Pemusnahan ikan layang oleh Kepolisan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya ikan tersebut merupakan hasil dari ilegal fishing.
Diketahui ratusan kilogram ikan layang yang dimusnahkan ini ternyata tidak dilengkapi dokumen sertifikat kesehatan.
Kasatreskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, kasus tersebut diungkap dari informasi masyarakat, bahwa ada aktivitas bongkar ikan di sekitar Beringin 1 Tarakan, pada Mei 2023 lalu.
Setelah dilakukan penyelidikan tim Satreskrim Polres Tarakan, di lokasi ditemukan ikan layang sebanyak 42 Boks tanpa dilengkapi dokumen resmi.
“Tepat pada Jumat, 26 Mei 2023 sekira pukul 22.30 WITA di lokasi dimaksud polisi menemukan satu unit speedboat mengangkut 42 boks ikan layang,” kata Randhya.
“Saat petugas menanyakan dokumen sertifikat kesehatan, motoris tidak bisa menunjukkannya. Kemudian kami koordinasi dengan pihak Balai Karantina di tempat asal ikan tersebut memang betul mereka tidak dilengkapi dokumen dan tidak dilaporkan,” sambungnya.
Randhya lebih lanjut menjelaskan, karena tak dapat menunjukan dokumen resmi, akhirnya tim Satreskrim langsung mengamankan ikan dan juga motorisnya.
“Dari hasil pemeriksaan, diketahui pelaku berinisial SG (20) warga Tarakan, dia mengaku membawa ikan tersebut dari Sebatik dan rencananya akan dijual di pasar Beringin,” kata Randhya.
Randhya juga mengatakan, bahwa ikan layang ini berasal dari Malaysia. Menurut informasi yang didapatkan dari Dinas Perikanan, Sebatik bukan wilayah komoditas perikanan.
“Dari keterangan perikanan, wilayah sebatik tidak ada komoditas ikan layang asalnya itu dari Malaysia,” katanya.
Sementara itu, proses pemusnahan ikan layang tersebut dilakukan petugas dengan cara di tanam, agar tidak menimbulkan penyakit.
Sedangkan untuk pelaku dikenakan pasal 88 Undang-Undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, dengan ancaman kurungan maksimal 2 tahun penjara.
Discussion about this post