MANILA, cakra.news – Lebih dari 300 orang tewas akibat topan dahsyat di Filipina yang menghancurkan rumah-rumah, membanjiri kota-kota, memutus saluran listrik dan komunikasi, serta membuat ratusan ribu orang mengungsi di wilayah tengah dan selatannya, Senin (20/12/2021).
Pesawat militer dan kapal angkatan laut dikirim pada Senin untuk membawa bantuan ke daerah-daerah yang hancur akibat Topan Rai, badai terkuat dari 15 badai yang melanda kepulauan itu tahun ini.
“Kami masih menilai kerusakannya, tetapi sangat besar, hal pertama yang kami lakukan adalah menangani makanan dan air (persediaan) dan perawatan medis bagi yang terluka,” kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana kepada wartawan.
Lorenzana memerintahkan angkatan bersenjata untuk mengirimkan bantuan menggunakan semua aset yang tersedia, dan mengirim lebih banyak pasukan jika perlu.
Jumlah kematian terkait badai meningkat sepanjang Senin ketika upaya penyelamatan berlanjut di daerah-daerah yang terkena dampak parah.
Kepolisian Filipina melaporkan pada pukul 10.00 waktu setempat, korban tewas dari Topan Rai telah meningkat menjadi 375.
Hal ini menjadikan Topan Rai sebagai salah satu topan paling mematikan yang melanda negara Asia Tenggara.
Jumlah korban luka meningkat menjadi 500 orang, sementara 56 orang dinyatakan hilang.
Jumlah tersebut, menurut polisi harus divalidasi, karena yang sebenarnya mungkin jauh melampaui 58 kematian yang dicatat oleh badan bencana nasional, karena masih memeriksa laporan dari daerah yang terkena dampak.
Mayoritas kematian yang dilaporkan oleh polisi berada di wilayah tengah Visayas, daerah wisata penyelaman di provinsi Bohol, merupakan salah satu tujuan wisata paling populer, dan wilayah Caraga di timur laut Mindanao.
Gubernur provinsi Arthur Yap mengatakan kepada penyiar CNN Filipina dia khawatir jumlah korban tewas bisa meningkat lebih lanjut, karena kurangnya sambungan telepon seluler membuat sulit untuk mengumpulkan informasi.
Topan Rai, dengan kekuatan angin topan masuk kategori 5 pada hari Kamis, menghidupkan kembali ingatan akan kehancuran yang dibawa pada tahun 2013 oleh Topan Haiyan, salah satu topan tropis paling kuat yang pernah tercatat, yang menewaskan 6.300 orang di Filipina.
Presiden Rodrigo Duterte, yang mengunjungi daerah-daerah yang dilanda topan selama akhir pekan, menjanjikan dana sekitar 2 miliar peso ($40 juta) untuk membantu upaya pemulihan.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post