RIGA, cakra.news – Ukraina mendesak NATO untuk mempersiapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia guna mencegah kemungkinan invasi oleh puluhan ribu tentara Rusia yang terkonsentrasi di perbatasannya. Rabu (01/12/2021).
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dia akan mengajukan permintaan ke pertemuan para menteri luar negeri NATO di Latvia untuk membahas bagaimana menanggapi Rusia dan mencegah potensi krisis paling berbahaya dalam hubungan dengan Moskow sejak Perang Dingin.
“Kami akan meminta sekutu untuk bergabung dengan Ukraina dalam menyusun paket pencegahan,” kata Kuleba kepada wartawan saat Ia tiba untuk pembicaraan di Riga.
Ukraina bukan anggota NATO tetapi aliansi yang dipimpin AS mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menjaga kedaulatan bekas republik Soviet, yang telah condong ke Barat sejak 2014 dan bercita-cita untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
Hal itu membuat marah Rusia, Presiden Vladimir Putin Selasa kemarin mengingatkan bahwa Rusia siap dengan senjata hipersonik yang baru diuji jika NATO melewati “garis merah” dan mengerahkan rudal di Ukraina.
Hari ini, Moskow menginginkan negosiasi serius dengan Amerika Serikat dan sekutunya untuk mendapatkan jaminan hukum yang akan mengesampingkan “setiap langkah NATO lebih lanjut ke timur dan penyebaran sistem senjata yang mengancam wilayah Rusia”.
Statement Moskow ini dibantah Amerika Serikat, yang mengatakan tidak ada negara yang memiliki hak untuk memveto ambisi NATO Ukraina. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Stockholm pada hari Kamis besok.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pembicaraan langsung dengan Moskow diperlukan untuk mengakhiri perang di timur, yang menurut Kyiv telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.
“Kita harus mengatakan yang sebenarnya bahwa kita tidak akan dapat menghentikan perang tanpa negosiasi langsung dengan Rusia,” katanya.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post