Nunukan, CAKRANEWS – Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid menjadi Inspektur Upacara dalam rangka menyambut kedatangan Batalyon Infanteri 621/Manuntung di Kabupaten Nunukan. Upacara diselenggarakan di pelabuhan Tunontaka, Senin (15/08).
Upacara ini digelar untuk menyambut kedatangan Batalyon Infanteri 621/Manuntung yang akan melaksanakan tugas sebagai satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI – Malaysia di wilayah Kabupaten Nunukan.
Sementara KRI Teluk Lampung yang membawa 450 personil Yonif 621/Manuntung sedang merapat di dermaga Pelabuhan Tunontaka, tampak juga mulai berdatangan undangan yang akan mengikuti upacara penyambutan. Tampak turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj. Leppa, Kepala UPT BP2MI Nunukan AKBP F. Jaya Ginting, Kajari Kabupaten Nunukan Yudhi Prihastoro SH, Komandan Kodim 0911 Nunukan Letkol Inf Albert Frantesca, Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto, Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto.
Tampak juga turut hadir Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Buritkang Letkol Arm. Yudhi Ari Irawan, Komandan KRI teluk Lampung Rully Tri Anggoro, Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Nunukan Herdiyanto Sutantyo SH MH, Kepala Kantor Imigrasi kelas II TPI Kabupaten Nunukan Washington Saut Dompak A.Md Im SH MH,Kepala BNN Kabupaten Nunukan Emmanuel Hendri Wijaya, serta Kepala Kantor Bea dan Cukai Chairul Anwar.
Diawal sambutannya, Bupati Laura atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan dan seluruh elemen masyarakat menyampaikan selamat datang kepada komandan Yonif 621/ Manuntung Letkol Infanteri Deny Ahdiani Amir., Mtr. Han beserta seluruh pasukan dengan diiringi do’a dan harapan agar para prajurit sekalian dapat sukses mengemban tugas negara yang telah diberikan.
Lebih lanjut dikatakan sebagai salah satu Daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Kabupaten Nunukan yang terdiri atas 21 kecamatan, beberapa wilayahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, baik dengan negara bagian Sarawak maupun negara bagian Sabah. Tapal batas yang ada juga meliputi batas darat dan laut serta kawasan perairan lainnya yang tentunya memunculkan dinamika kehidupan sosialnya sehingga diperlukan pengamanan wilayah teritorial yang tentunya membutuhkan perhatian serius.
Dikatakan Saat ini pemerintah pusat hingga ke daerah terus berupaya untuk melakukan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. peningkatan infrastruktur di perbatasan tentunya patut diapresiasi, namun demikian semua pihak tidak boleh lengah karena faktor keamanan dan kedaulatan negara tetap harus diperhatikan, oleh karena itu penguatan personil prajurit pengamanan perbatasan adalah sebuah langkah strategis dalam menjaga kedaulatan negara.
”Dan saat ini kita saksikan bersama telah hadir batalyon infanteri 621/Manuntung yang akan menggantikan Batalyon Armed 18/komposit. hal ini adalah wujud dari salah satu upaya penyegaran bagi personel pengaman perbatasan, agar tetap solid, tetap teguh, siap serta waspada terhadap adanya ancaman tantangan dan gangguan kedaulatan NKRI di perbatasan,” ujar Laura.
Laura juga menyampaikan beberapa permasalahan yang berkenaan dengan pengamanan perbatasan, pengamanan tata batas/patok batas antar negara perlu dijaga sebagai penegakan supremasi hukum dan kedaulatan wilayah NKRI.
pengamanan lalu lintas keluar masuk orang, terutama tenaga kerja ilegal termasuk kemungkinan adanya jaringan terorisme.
“Pengamanan lalu lintas keluar masuk barang yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama masalah narkoba. Penanganan masalah illegal logging, illegal fishing dan sumberdaya alam lainnya.Tantangan kondisi geografis yang menghambat terbukanya akses ke wilayah terpencil terutama di kecamatan lumbis ogong, kec. lumbis pansiangan, dan kecamatan lumbis hulu serta 5 kecamatan di dataran tinggi krayan”, tambahnya.
Selain dari hal tersebut diatas, pemerintah daerah, kecamatan dan desa dengan senang hati dan dengan tangan terbuka menerima apabila satgas pamtas RI – Malaysia Yonif 621/Manuntung nantinya juga memiliki program dan kegiatan sosial kemasyarakatan. selain sangat membantu masyarakat, kami percaya hal tersebut juga akan dapat mengeratkan hubungan dan silaturahmi TNI dalam hal ini Yonif 621/Manuntung dengan masyarakat, sehingga kemanunggalan TNI dan rakyat akan terwujud nyata.
“Mari kita saling bahu membahu, menyatukan gerak dan langkah dalam penanganan permasalahan wilayah perbatasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing, sehingga terjalin harmoni yang lebih baik diantara semua komponen yang ada di Kabupaten Nunukan dalam rangka memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Setelah upacara penyambutan Yonif 621/manuntung ini, diagendakan akan diselenggarakan kegiatan Alih Kodal di Makotis Satgas Pamtas yang dipimpin oleh Danrem 092/Maharajalila, serta upacara Pelepasan Batalyon Armed 18/Komposit yang telah menyelesaikan tugasnya sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan. (Prokopim Setda/Fb)
Discussion about this post