TARAKAN, cakra.news – Pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan program vaksinasi Covid-19 terhadap anak usia 5-11 tahun.
Harapannya, vaksinisasi bisa digelar pada awal tahun 2022. Hal tersebut guna mempercepat tercapainya target herd immunity, serta mendukung kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.
Terkait hal tersebut, Ketua IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Kaltara Dr. Franky Sientoro, Sp.A mengungkapkan bahwa Ia sangat setuju.
Menurutnya, anak-anak perlu bermain dan berinteraksi bersama teman-temanya di sekolah sehingga pembelajaran tatap muka perlu dilakukan sesegera mungkin.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal itu adalah dengan vaksinisasi.
“Meskipun demikian, kita tidak boleh terburu-buru karena harus menunggu keputusan pusat. Memang saat ini tindakan tersebut sudah disetujui, akan tetapi belum ada petunjuk pelaksanaan resmi, jadi kita harus menunggu,” ujar Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kaltara ini, saat ditemui cakra.news di ruang kerjanya, Jumat (05/11/2021).
Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa kategori anak yang tidak boleh mendapatkan vaksin, yakni : anak dengan terapi imunosupresan jangka panjang seperti para penderita lupus ataupun kanker.
Lebih jauh, Dirut RSUD Tarakan ini mengungkapkan bahwa saat ini vaksin Sinovac sangat cocok untuk anak usia 5-11 tahun karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujuinya.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post