TARAKAN, CAKRANEWS – Tak bisa dipungkiri, merayakan Idul Adha dengan menyantap daging kurban seakan menjadi rutinitas wajib. Tapi siapa sangka, ada dampak buruk yang bisa saja terjadi saat memakan daging kurban, terlebih jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Konsumsi daging, terutama daging merah, dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang lama dapat membawa beberapa risiko kesehatan. Daging merah kaya akan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker usus besar. Efek lainnya termasuk masalah pencernaan seperti sembelit, risiko obesitas, gout, dan bahkan beban tambahan pada fungsi ginjal.
Ada beberapa efek negatif yang ditimbulkan dari makan daging yang berlebihan, diantaranya:
- Risiko Penyakit Jantung. Daging merah, terutama yang berlemak, mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut American Heart Association, konsumsi lemak jenuh sebaiknya dibatasi hingga 5-6% dari total kalori harian untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
- Penelitian oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker usus besar. International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan daging merah sebagai karsinogenik kelompok 2A dan daging olahan sebagai karsinogenik kelompok 1.
- Kegemukan dan Obesitas. Daging yang tinggi kalori dan lemak dapat menyebabkan penambahan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa diet tinggi lemak jenuh dan kalori berhubungan erat dengan peningkatan prevalensi obesitas.
- Masalah Pencernaan. Daging yang tinggi lemak dan protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) merekomendasikan konsumsi serat yang cukup untuk menjaga kesehatan pencernaan .
Nah itu beberapa penyakit yang datangnya dipicu dari konsumsi daging yang berlebihan. Kita tentu saja ga mau kalo makanan lezat ini bisa menjadi sumber penyakit buat kita, sehingga kita harus bisa mengantisipasi efek negatif yang ditimbulkan dari konsumsi daging ini. Berikut adalah cara mengantisipasi efek negatif yang ditimbulkan dari daging:
- Porsi yang Moderat. Konsumsi daging dalam porsi yang wajar. Sebagai panduan, porsi daging yang dianjurkan adalah sekitar 85-113 gram (sekitar ukuran telapak tangan) per kali makan. The Dietary Guidelines for Americans 2020-2025 menyarankan pola makan seimbang dengan porsi protein yang moderat.
- Pilih Daging yang Lebih Sehat. Pilih daging tanpa lemak atau dengan kandungan lemak rendah. Daging putih seperti ayam dan ikan biasanya lebih sehat dibandingkan daging merah. American Heart Association merekomendasikan konsumsi ikan setidaknya dua kali seminggu sebagai sumber protein yang lebih sehat.
- Diversifikasi Sumber Protein. Selain daging, konsumsi sumber protein lain seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, tempe, dan telur untuk memenuhi kebutuhan protein harian. Protein nabati umumnya lebih rendah lemak jenuh dan tidak mengandung kolesterol, menjadikannya alternatif yang lebih sehat bagi jantung.
- Perbanyak Konsumsi Sayuran dan Buah-buahan. Sayuran dan buah-buahan kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang dapat membantu mengimbangi efek negatif dari konsumsi daging yang berlebihan. The American Institute for Cancer Research (AICR) merekomendasikan pola makan dengan setengah piring diisi sayuran dan buah setiap kali makan.
- Batasi Konsumsi Daging Olahan. Hindari atau batasi konsumsi daging olahan seperti sosis, kornet, dan daging asap yang sering mengandung bahan pengawet dan garam berlebihan. World Cancer Research Fund (WCRF) menyarankan untuk membatasi konsumsi daging olahan karena kandungan nitrat dan nitrit yang bisa meningkatkan risiko kanker .
- Memasak dengan Cara yang Sehat. Hindari metode memasak yang tidak sehat seperti menggoreng. Pilih metode memasak seperti memanggang, mengukus, atau merebus. Harvard T.H. Chan School of Public Health menyarankan metode memasak yang mengurangi lemak tambahan dan meminimalkan pembentukan senyawa berbahaya.
- Rutin Berolahraga. Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit terkait konsumsi daging yang berlebihan. World Health Organization (WHO) merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik intensitas tinggi setiap minggu.
Discussion about this post