TANJUNG SELOR, cakra.news – Warga RT 02 di Desa Apung Tanjung Selor yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan sangat berharap diadakannya lampu penerang di dermaga tempat mereka menambatkan kapal dan mengangkut hasil tangkapannya, Senin (10/01/2022).
Disampaikan Ketua RT 02, Syamsudin, dengan tidak adanya lampu penerang di dermaga, sangat menyulitkan aktifitas nelayan, baik yang akan berangkat ataupun yang pulang membawa hasil tangkapannya.
“Tidak adanya lampu penerangan di dermaga, warga yang pekerjaannya mayoritas nelayan ini sangat kesulitan dalam beraktifitas,” ujarnya.
Bahkan Syamsuddin mengaku pernah bertemu Sekda dan langsung menyampaikan keluhan warganya.
“Saya juga pernah ketemu dengan Bapak Sekda dalam suatu kesempatan. Menyampaikan langsung kepada beliau bahwa warga Saya sangat membutuhkan penerangan di dermaga. Paling tidak lampu tenaga surya Pak, karena warga yang melaut banyak pulang atau pergi melaut di malam hari,” sebutnya.
Rupanya keinginan Syamsuddin yang disampaikan langsung itupun tidak membuahkan hasil.
“Sampai sekarang sudah memasuki tahun 2022 belum juga terealisasi,” pungkasnya.
Kesulitan warga melaut karena tidak adanya lampu penerang di dermaga, dibenarkan warga RT 02, Jamal (52).
Dia mengaku sangat kesulitan di saat berangkat melaut pada malam hari.
“Sulitlah kalau kita mau melaut pada malam hari karena kondisi dermaga yang gelap tak bercahaya.
Pokoknya harus ekstra hati-hati, karena tidak sedikit yang terpeleset di sini,” tuturnya.
Warga RT 02, yang mayoritas nelayan, kata Jamal, sebenarnya berharap besar kepada perusahaan tambang batubara yang beroperasi di sekitar desanya.
“Kami harap perusahaan batubara seperti PT. PKN yang beroperasi di sini untuk bisa mengerti apa yang menjadi keluhan kami di sini.
Terutama lampu penerangan di dermaga ini lah kalau bisa segera direalisasikan karena kita di sini kebanyakan cari hidup di laut,” pungkasnya.**
Pewarta : Ramses Lubis
Discussion about this post