Cakra.news – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur bekerjasama dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan melakukan Tanam Bersama Bibit Pisang Barangan dalam rangka penerapan inovasi teknologi dalam pengembangan komoditas pisang di Provinsi Kalimantan Utara di Kelurahan Mansapa Kecamatan Nunukan Selatan, Rabu (22/12/2021).
Hadir Asisten Ekonomi dan Pembangunan Robby Nahak Serang, SH, Kapus Balai Penelitian Tanaman dan Buah Dr. Heru Praptana, Balai besar pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian Prof. Dr. Sahardi, Kepala BPTP Kalimantan Timur Dr. Fausiah T. Ladja, S.Pi, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan provinsi Kalimantan Utara Ir. Heri Rudyono, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten Nunukan, Camat Nunukan Selatan, Lurah Mansapa, unsur Forkopimda dan tamu undangan yang sempat hadir.
Acara penanaman pisang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan dilanjutkan dengan penanaman bibit pisang barangan secara simbolis oleh seluruh pejabat yang hadir.
Kepala BPTP Kaltim Dr. Fausiah T Ladja dalam sambutannya mengatakan target dari kegiatan ini adalah memperkenalkan teknologi pertanian dengan harapan berkembangnya pisang dalam kawasan ini dapat mendukung perekonomian yang nantinya akan meningkatkan pendapatan petani.
“Mau tidak mau harus siap menjadi penyanggah pangan jika nanti ibu kota negara pindah ke Kalimantan timur,” ucapnya.
“Kami BPTP yang berkantor di Kaltim tentunya tidak bisa standby di kaltara makanya kami harus berkolaborasi dengan semua yang ada disini,baik dari TNI/POLRI, Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten Nunukan sehingga bantuan pisang ini bisa berhasil kita kembangkan di kaltara,” tambah Fausiah.
Asisten Ekbang Robby Nahak Serang, memberikan masukan dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan pertanian.
Menurutnya, begitu banyak hal khususnya manajemen yang harus diperbaiki, rata-rata petani pendidikannya dibawah. Kegagalan petani yang ia amati karena ketidaktahuan tentang pengelolaan.
“Petani – petani kita belum sepenuhnya mengetahui teknologi maupun kebutuhan termasuk obat – obatan dan lain sebagainya. Banyak yang gagal dan tidak berhasil karena kelebihan atau salah pupuk, ini yang perlu kita lakukan pelatihan dan pendampingan,” tegas Robby N. Serang.
Dalam kesempatan yang sama, 10 ribu bibit pisang barangan tersalurkan kepada para petani dan mereka sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pihak – pihak yang terkait.
Discussion about this post