TARAKAN, CAKRANEWS– “Data tahun 2022 hingga Mei ini, kami sudah memeriksa 3968 orang dan hasilnya 21 dinyatakan positif HIV. Kelompok yang terjangkit pun beragam namun mayoritas usia produktif,” ucap Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kota Tarakan, Bahriyahtul Ulum kepada CAKRANEWS di Tarakan, Rabu (15/6/2022).
Bahriyahtul Ulum menyebut dengan hasil tersebut, sampai dengan saat ini di Tarakan sudah ada 220 orang menjalani pengobatan HIV. Adapun pengobatanya dilakukan di beberapa Layanan PDP. Sebagai informasi, layanan PDP (Pelayanan, dukungan dan pengobatan) adalah klinik yang berfokus terhadap penyebaran dan penanganan penyakit HIV AIDS.
Kata Bahriyahtul Ulum, dahulunya layanan ini hanya tersedia di RSUD Jusuf Ishak. Namun saat ini, sudah meluas dan terdapat di beberapa Puskesmas dan di RSUKT Tarakan. Terkait pengobatan, lanjutnya, seluruhnya gratis dan ditanggung Kemenkes. “Orang HIV ini sulitnya mau berobat secara penuh. Karena memang perlu dukungan itulah pentingnya kita rangkul. Ini PR kita bersama jangan ada diskriminasi. Kita harus bantu penderita termasuk pengobatannya,” ucapnya.
Ia menyebut bahwa ada beberapa cara penularan HIV, di antaranya: perilaku beresiko, seperti seks berganti-ganti pasangan, berbagi alat suntik dengan orang yang positive HIV, ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan, melalui tranfusi darah, terkena atau tertukarnya cairan vagina atau sperma, dan lain sebagainya.
Pada kesempatan ini, ia mengungkap bahwa pihaknya tengah berupaya mencegah meluasnya HIV. Salah satunya dengan memperbanyakan tresting. “Kami tengah berupaya melakukan tresting secara menyeluruh, Harapanya adalah penyebarannya tidak meluas. Selain itu, ketika seseorang sudah diperiksa dan hasilnya positif, kami dapat bertindak cepat dan memberi obat yang sesuai. Sehingga penderita tersebut tetap bisa hidup layak. Makanya saya ingatkan ke teman-teman media jangan Sampai ada diksi diskriminasi kepada para penderita HIV. Sehingga mereka takut untuk memeriksanya,” ujar dia.
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post