JAKARTA, CAKRANEWS – Rosti Simanjuntak, ibunda dari almarhum Yoshua Hutabarat alias Brigadir J hadir sebagai saksi di sidang lanjutan terdakwa Ferdy Sambo, Selasa 1 Novenber 2022 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Di hadapan hakim dan disaksikan secara langsung oleh terdakwa Ferdy Sambo serta Putri Candrawathi, Rosti mengeluarkan semua uneg-unegnya, curahan hati dan amarahnya atas pembunuhan terhadap Brigadir J.
“Dengan sadisnya dengan mata terbuka bapak, anak saya bapak habisi nyawanya, bapak rampas itu adalah harta, bapak,” kata Rosti di depan Majelis Hakim PN Jaksel.
Berikut, pernyataan lengkap Rosti Hutabarat di sidang dengan terdakwa Ferdy Sambo.
Terima kasih yang mulia. Saya di sini sebagai ibu dari almarhum Yosua, yang telah memberikan anak saya untuk menghormati atasannya Ferdi Sambo dan Putri.
Di sini saya sebagai ibu harus mau mengutarakan bagaimana hancurnya hati saya, kepada anak kandung saya yang sudah saya lahirkan, yang sudah saya besarkan sebagai titipan Tuhan, yang membanggakan buat keluarga kami dan menghormati Bapak sebagai atasannya.
Kejahatan apa yang harus Bapak tutupi untuk menyembunyikan kematian daripada anakku Brigadir Yosua, apa saja yang Bapak tutupi kami tak habis pikir sebagai ibu itu satu.
Kedua penegak hukum, bagaimana penegak hukum sebagai panutan di institusi ini, yang tidak melindungi anak yang sudah mengawal Bapak. Selama bertugas di sana dengan setia dan bertanggung jawab.
Kalau ada kekurangan anakku, sebagai atasan bapak bisa bijaksana dan memberitahu atau memberikan sanksi buat anak saya.
Tapi dengan sadisnya dengan mata terbuka bapak, anak saya bapak habisi nyawanya, bapak rampas itu adalah harta, bapak. Kata bapak saya dengarkan Bapak adalah ciptaan Tuhan.
Saya lihat pemberitaan di media Bapak adalah ciptaan Tuhan dan demikian pula anak kami anakku yang sudah bapak Habisi. Tapi dengan Teganya Bapak tidak ditutupi sedikitpun penjelasan buat anakku memberikan … Bapak Ferdi Sambo hancur hatiku, bapak.
Bapak juga ciptaan Tuhan oleh karena itu bapak, mohon segeralah bertobatlah Pak jeritan tangisan anakku itu tidak akan terlupakan bagi seorang ibu bapak yang sudah bersusah payah melahirkan membesarkan anakku anak kebanggaan buat kami.
Yang sudah bapak hancurkan harapan anakku, yang lebih senior bapak yang tidak pernah mengeluh, seberat apapun tugasnya yang tidak pernah bercerita atas apa yang kurang yang baik bagi anakku.
Bapak Ferdi sambo segeralah sadarlah, bertobatlah perbuatan apapun, apapun keberadaan kalian. Tuhan segalanya, akan musnah apa yang kita tabur akan kita tuai. Jadi mohon saya adalah sebagai ciptaan Tuhan.
Discussion about this post