KALTARA, CAKRANEWS – Hujjatul Islam dan sufi besar Imam Al-Ghazali (1058-1111M) berpesan kepada umat Islam, bahwa perut ibarat tambang.
Dari perutlah, akan mengalir kebaikan ataupun keburukan, yang menjalar ke seluruh tubuh dan mempengaruhi jiwa.
“Karena itu, jika engkau memiliki niat untuk beribadah kepada Allah, engkau harus menjaga perut dari makanan haram, subhat, atau sikap berlebihan,” kata Al-Ghazali, dikutip dari buku Hidup di Dunia Apa yang Kau Cari? terbitan TuROS halaman 151.
Menurut Al-Ghazali, umat Muslim sebaiknya menghindari hal-hal yang haram masuk ke perut karena tiga alasan.
Pertama, tentu saja terhindari dari panasnya neraka Jahanam. Kedua, memakan yang haram maupun subhat tidak memperoleh pertolongan untuk melakukan ibadah.
“Sebab, selain hati yang suci tidak layak mengabdi kepada Allah SWT,” ucap Al-Ghazali.
Alasan ketiga, seseorang yang memakan makanan haram dan subhat itu terhalang. Dalam arti, jika kebetulan ia melakukan kebaikan, maka perbuatan itu ditolak, dan ia tidak mendapatkan balasan selain susah payah.
“Pahamilah, hukum makanan haram dan subhat beserta batasannya masing-masing, yaitu segala hal yang kau yakini atau kau duga kuat sebagai milik orang lain dan dilarang syariat, maka itu adalah haram,” kata Al-Ghazali.
Jika kedua tanda itu seimbang, tambah Al-Ghazali, berarti hal itu subhat karena menyerupai haram dan halal. Kemudian, menghindari hal-hal haram itu mutlak wajib, sedangkan menghindari perkara subhat merupakan bentuk ketakwaan dan wira’i.
Discussion about this post