NUNUKAN, CAKRANEWS – Produksi beras di Nunukan ternyata masih kurang sebab hanya mampu memenuhi sekitar 46 persen kebutuhan masyarakat. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura DKPP Kabupaten Nunukan, Sambiyo belum lama ini.
“Sedangkan di Nunukan, masih menyerap beras dari luar daerah sebanyak 54 persen, sementara kita setiap tahunnya rata-rata produksi kita sekitar 46 Persen,” ungkapnya.
Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Nunukan tengah berupaya meningkatkan gairah produksi pada sub sektor tanaman pangan khususnya beras. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana (Sapras) pertanian.
Sambiyo mengatakan untuk meningkatkan gairah berproduksi tanaman pangan khususnya beras ini, dapat dilakukan dengan memangkas biaya produksinya. Seperti belum lama ini pemerintah daerah telah memberikan bantuan seperti bibit, pupuk, dan bantuan mesin penggiling dan lain sebagainya kepada petani kita.
“Untuk meningkatkan gairah berproduksi tanaman pangan khusunya beras ini kita bisa memangkas biaya produksi mereka salahsatunya dengan bantuan alat pemintal mesin pertanian, dimana satu mesin ini bisa mewakli seklaian orang dengan tingkat biaya yang lebih murah,” tuturnya.
Saat ini petani banyak yang beralih ke budidaya rumput laut, yang mungkin menurut mereka lebih menguntungkan. Menurut Sambiyo, DKPP mencoba berbagai pola dan mekanisasi untuk mencari dan mendapatkan bantuan sapras bagi petani lokal kita.
“Untuk menarik kembali minat masyarakat kembali bertani dengan cara mencarikan bantuan sarana pertanian, seperti bantuan pupuk dan mesin-mesin pertanian,”ujarnya.
Sambiyo menilai, perlu adanya penambahan alat bagi petani lokal agar dapat memangkas biaya yang produksi para petani. “Kedepannya mungkin perlu alat tanamnya, alat panennya ,mesin gilingnya supaya nanti semua biaya produksinya bisa kita tekan lagi,”ucapnya.
Discussion about this post