Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid melaunching produk layanan perlindungan perempuan dan anak melalui konseling keluarga baik secara online maupun offline (PAPA KOE) di Kantor Bupati Nunukan, Jumat (3/9). Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, Asisten Administrasi Umum H. Asmar dan perwakilan beberapa organisasi wanita turut hadir dalam kegiatan tersebut.
PAPA KOE merupakan proyek perubahan dari Faridah Ariyani, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nunukan, yang saat sedang mengikuti diklat kepemimpinan II (Diklatpim 2).
PAPA KOE akan menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin ‘berkeluh kesah’ dan mencari solusi atas berbagai persoalan di rumah tangganya yang terkait dengan masalah perempuan dan anak, misalnya terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga, perebutan hak anak pasca perceraian, konsultasi bagi pasangan yang ingin menikah di bawah umur, dan persoalan – persoalan lainnya.
Masyarakat nantinya bisa berkonsultasi langsung ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nunukan, atau melalui telepon atau layanan whatsapp.
Dalam kesempatan itu, Bupati Laura meminta agar PAPA KOE disebarluaskan kepada masyarakat, harus mudah diakses, dan berkelanjutan.
“Saya minta agar pelayanan ini tidak berhenti saat selesai diklat pim, tetapi harus berkelanjutan, sehingga membawa manfaat bagi masyarakat,” kata Laura.
Karena sifatnya konsultasi, maka menurut Laura, efektif tidaknya layanan PAPA KOE sangat tergantung kemauan masyarakat itu sendiri.
“(PAPA KOE) hanya bisa memberikan saran dan masukan, tetapi dilaksanakan atau tidak saran itu tergantung dari masyarakat yang berkonsultasi. Tetapi saya yakin (PAPA KOE) bisa diterima masyarakat, karena kenyataannya persoalan yang terkait dengan perempuan dan anak masih cukup banyak,” ujarnya. (humas/diskominfotik)
Discussion about this post