TARAKAN, CAKRANEWS – Harga jual telur ayam di pasar tradisional di Tarakan memasuki pertengahan bulan puasa terus mengalami lonjakan.
Terpantau di Pasar Ghuser Tarakan, pada Senin, 25 Maret 2024 siang, kenaikan harga telur ayam berkisar antara Rp8.000 sampai Rp10.000 per piring atau sekitar per 2 kilogram.
Salah seorang pedagang telur, Husna mengatakan, kenaikan harga telur mulai dari awal bulan puasa.
“Masih mahal, mulai awal puasa sudah naik. Ini sekarang sudah hampir Rp 10.000 naiknya,” kata Hasna.
Kenaikan harga telur dikatakan Hasna sangat bervariatif. Namun mulai dari telur ukuran kecil hingga besar mengalami kenaikan.
“Yang kecil (telur) harganya Rp66.000 dan Rp68.000 untuk yang ukuran sedang Rp70.000, paling besar ada dijual Rp72.000 per piring,” jelasnya.
Adapun penyebab naiknya harga telur sampai saat ini dikatakan Husna, akibat pasokan yang mulai berkurang ditambah harga pakan ayam naik.
“Dari sananya (Sulawesi) pasokan sedikit turun. Tapi masih cukup untuk pedagang di pasar,” ucapnya.
“Harga naik kata pemasok (distributor telur) karena pakai ayam naik juga jadi ongkos ternak disana naik,” imbuhnya.
Disinggung mengenai omset penjualan, Hasna pun mengatakan, ada penurunan dari hari biasanya.
“Iya kalau sebelum puasa lebih dari 100 piring (telur) terjual. Ini sehari sekarang dibawah seratusan (piring), ada turun lah 20 sampai 30 persen. Dan pembeli berkurang, jadi omset juga ikut menurun,” pungkasnya.
Discussion about this post