TARAKAN, cakra.news – Sebelumnya Kota Tarakan dikejutkan dengan pengakuan IRT yang rela disetubuhi demi mendapatkan sabu. Kasus itu menjadi rentetan kelam peredaran sabu di Kota Tarakan.
Agus Sutanto, SE,MSi selaku Kepala Badan Narkotika Nasional Tarakan membenarkan bahwa sabu mendominasi peredaran narkotika di Kota Tarakan.
“Narkotika yang banyak digunakan di Kota Tarakan itu sabu, Mas, kalau ganja ekstasi tidak ada,” ucapnya saat ditemui cakra.news, Kamis (18/11/2021) pagi.
Agus menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena Kota Tarakan merupakan wilayah kepulauan sehingga jalur terbuka lebar.
Selain itu, kata Dia Tarakan dekat dengan Tawau, yang merupakan wilayah penyuplai sabu.
Dikatakan pula Agus, sabu banyak menyasar pada usia belia seperti pelajar atau mahasiswa.
Meskipun , di tingkat nasional lebih banyak didominasi ruang lingkup pekerja, baru kemudian pendidikan.
Menurutnya, ada berbagai alasan kenapa usia pelajar lebih mudah terpengaruh oleh sabu, antara lain : Pengaruh individu yang masih labil, tidak dekat agama, dan ingin mencari jati diri.
Hal ini, kata Agus diperparah dengan pergaulan yang buruk. Terakhir, Ia berharap agar siapapun tidak mencoba yang namanya narkotika.
“Narkotika itu sangat berbahaya, hiduplah dengan aktivitas yang bermanfaat. Narkoba membunuh masa depanmu jauhi dan hindarilah,” tutupnya.**
Pewarta: Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post