MOSCOW, cakra.news – Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta pemeriksaan rinci untuk meningkatkan keselamatan pertambangan batubara. Kamis (02/12).
Ledakan menewaskan 51 orang pekan lalu di sebuah tambang Siberia.
“Menurut data awal, kecelakaan itu disebabkan oleh sejumlah pelanggaran keamanan,” kata Putin dalam pertemuan dengan para pejabat.
Wilayah Kemerovo memiliki sejarah bencana mematikan. Ledakan besar terakhir menewaskan 91 orang pada 2010. Empat tahun sebelumnya, ledakan lain menewaskan 110 orang.
“Hari ini kita akan memeriksa bagaimana keputusan yang dibuat 11 tahun lalu setelah kecelakaan mengerikan, tragedi di tambang Raspadskaya, telah dilaksanakan,” kata Putin.
Sebelumnya, Kantor Berita Rusia TASS menyebutkan, laporan awal dari tambang datang ke layanan darurat lokal 30 menit setelah kecelakaan, mengacu pada asap dari ledakan.
Tambang ini dimiliki oleh SDS-Ugol, sebuah perusahaan yang dikendalikan oleh pengusaha lokal Mikhail Fedyaev dan rekan-rekannya. Mereka mengatakan akan memberikan pembayaran kepada keluarga pekerja yang meninggal dan membayar kembali pinjaman keluarga.
Tiga manajer tambang yang dicurigai melanggar standar keselamatan dan dua inspektur keselamatan yang dicurigai melakukan kelalaian kriminal ditangkap.
“Mereka yang dalam mengejar keuntungan atau untuk alasan lain, mengabaikan keselamatan orang dan menempatkan mereka pada risiko kematian, harus bertanggung jawab di bawah hukum, dengan keras,” tegas Putin.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post