Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Nasional

Laporkan Tindak Pelecehan Seksual, Mahasiswi Unsri Dihambat Yudisium

by Redaksi
04/12/2021
in Nasional
A A
Laporkan Tindak Pelecehan Seksual, Mahasiswi Unsri Dihambat Yudisium
Share on FacebookShare on Twitter

PALEMBANG, cakra.news – Video perempuan berinisial F protes saat dilakukannya Yudisium di Universitas Sriwijaya (Unsri) viral di media sosial, Sabtu (04/12/2021).

F ternyata adalah mahasiswi di Unsri yang sempat batal mengikuti yudisium karena namanya dicoret mendadak pihak kampus, diduga karena ikut melaporkan adanya pelecehan seksual yang dilakukan seorang dosen di Unsri.

RELATED POSTS

Ratusan Warga Tarakan Gelar Aksi Solidaritas, Galang Dana dan Orasi untuk Palestina

Sinergi Pemda dan TNI Wujudkan Koperasi Merah Putih di Tarakan

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unsri Dwiki Sandi mengungkapkan awalnya F menerima kabar, pada Kamis (2/12/2021) malam, bahwa dirinya termasuk mahasiswi Fakultas Ekonomi yang dinyatakan lulus dan bakal mengikuti yudisium pada Jumat (3/12/2021) pagi.

Keesokan harinya, salah satu pegawai Unsri melarang F masuk ke dalam gedung acara karena namanya tidak ada dalam daftar yudisium hari itu.

Korban terkejut dan mulai menangis di depan gedung tempat yudisium. Peristiwa tersebut mengundang perhatian hingga akhirnya diketahui oleh BEM KM Unsri.

“BEM Unsri yang memang sudah mendampingi korban sejak awal, mendesak Dekanat untuk tetap melakukan yudisium terhadap F. Setelah didesak, Dekanat melakukan rapat dan hasilnya F tetap diikutkan yudisium pada siang harinya,” ujar Dwiki, Sabtu (4/12/2021).

Dalam video yang viral, F yang mengenakan gaun warna merah muda berteriak kepada dewan senat meminta dirinya tetap diikutkan dalam yudisium setelah berhasil masuk ke dalam gedung.

Salah satu anggota BEM yang ikut mendampingi F naik ke podium dan berkata bahwa pihaknya tengah mendampingi dan akan terus memperjuangkan hak korban pelecehan seksual.

Mahasiswa yang mengambil alih podium dan berbicara lewat pengeras suara tersebut adalah Menko Pergerakan BEM KM Unsri Hameryadi.

Tak lama, Hameryadi diminta untuk turun dari podium dan berhenti berbicara.

F merupakan mahasiswi kedua yang melaporkan pelecehan seksual di Unsri.

Bersama salah satu temannya, Ia melaporkan dosen yang melecehkan mereka secara verbal.

Kasus pertama di Unsri dilaporkan oleh DR, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Dikutip dari Antara, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unsri Zainuddin Nawawi meminta F mengklarifikasi berkas pelaporan ke tim etik.
Pihaknya menduga ada pemalsuan dokumen laporan.

Tim etik dibentuk oleh rektor untuk memfasilitasi penyelesaian dugaan pelecehan seksual.

“Ada yang enggak bener. Dua tanda tangan dari orang yang sama tapi berbeda. Dalam surat yang diterima tim etik,” kata Zainuddin, Jumat (3/11/2021).

“Kami berharap mahasiswi itu mengklarifikasi benar atau tidak tanda tangan tersebut dia yang buat. Sehingga kami bisa menengahinya secara adil,” lanjutnya.

Zainuddin mengakui tim etik sudah melakukan pemeriksaan terhadap oknum dosen berinisial R dari Fakultas Ekonomi yang dilaporkan oleh F.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang ditandatangai di atas materai, R mengaku tidak melakukan tindakan pelecehan terhadap mahasiswinya.

“Jangan sampai kami memberikan hukuman kepada orang yang tidak salah. Makanya ini harus jelas dulu. Bagi yang salah ya salah kenapa harus dilindungi. Semua ada aturan hukumnya, entah dosen yang salah atau mahasiswanya. Cuma tadi harus klir urusannya ini,” ujar Zainuddin.

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat IV/Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Komisaris Polisi Masnoni mengatakan F mengaku dilecehkan secara verbal oleh oknum dosen R via whatsapp.

Laporan tersebut diterima oleh kepolisian dari korban F bersama satu korban lainnya berinisial C, mereka mendatangi Mapolda Sumsel didampingi rekan-rekannya pada Rabu (1/12/2021).**

Pewarta : Andi Surya
Sumber : Youtube, CNN Indonesia

Tags: MahasiswiPelecehan SeksualPerguruan Tinggi
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Ratusan Warga Tarakan Gelar Aksi Solidaritas, Galang Dana dan Orasi untuk Palestina

Ratusan Warga Tarakan Gelar Aksi Solidaritas, Galang Dana dan Orasi untuk Palestina

by Prasetya
19/10/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Ratusan warga Kota Tarakan menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, Minggu (19/10/2025) pagi. Kegiatan yang berlangsung di perempatan...

Sinergi Pemda dan TNI Wujudkan Koperasi Merah Putih di Tarakan

Sinergi Pemda dan TNI Wujudkan Koperasi Merah Putih di Tarakan

by Prasetya
18/10/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS — Pemerintah Kota Tarakan bersama TNI bersinergi dalam mewujudkan pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) sebagai bagian dari...

Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

by Prasetya
11/10/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Perumda Air Minum Tirta Alam (PDAM) Tarakan ikut memeriahkan Pawai Budaya dalam rangka Festival Iraw Tengkayu 2025...

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

by Prasetya
08/10/2025
0

JAKARTA, CAKRANEWS – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru, Tring! By Pegadaian. Aplikasi inovatif...

JUWATA FLY’N RUN 2025 Meriahkan Harhubnas di Tarakan

JUWATA FLY’N RUN 2025 Meriahkan Harhubnas di Tarakan

by Prasetya
22/09/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025, BLU UPBU Kelas I Utama Juwata Tarakan sukses menyelenggarakan...

Next Post
Anak Usia Tujuh Tahun Terkena Peluru Nyasar, Bripka MW Terancam PDTH

Anak Usia Tujuh Tahun Terkena Peluru Nyasar, Bripka MW Terancam PDTH

Militan Membunuh Sedikitnya 31 Orang di Mali Tengah

Militan Membunuh Sedikitnya 31 Orang di Mali Tengah

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Populer

  • Yudisium Politeknik Kaltara Jadi Istimewa, 102 Mahasiswa Siap Terjun ke Dunia Kerja

    Yudisium Politeknik Kaltara Jadi Istimewa, 102 Mahasiswa Siap Terjun ke Dunia Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Tragedi Mandor Berdarah di Kalimantan Barat, Kala Sultan Pontianak Dibantai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indomaya Rute Tarakan-Tawau Beroperasi Mulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Harga Tiketnya di Bawah Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lewat Pawai Iraw, PDAM Tarakan Kenalkan Keindahan Rumah Adat Tidung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Bahasa Gaul Anak Tarakan, Nomor 4 Kocak Banget

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.