Cakra News
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
No Result
View All Result
Cakra News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini
Home Headline

Bukan Cuma di Era HSB, Ternyata Anjing K9 Sudah Digunakan Sejak Zaman Romawi! Ini Sejarahnya

by Redaksi
07/05/2022
in Headline, Hukum & Kriminal
A A
Aksi anjing K9 Bea Cukai memeriksa ballpress kontainer yang diduga milik HSB (Foto: Rizky/CAKRANEWS)

Aksi anjing K9 Bea Cukai memeriksa ballpress kontainer yang diduga milik HSB (Foto: Rizky/CAKRANEWS)

Share on FacebookShare on Twitter

TARAKAN, CAKRANEWS – Tahukah kalian bahwa anjing K9 alias anjing pelacak yang membantu dalam pemeriksaan kontainer yang diduga milik Briptu HSB ternyata sudah digunakan sejak zaman romawi kuno dulu.

Pada masa itu, anjing digunakan untuk membantu manusia berburu dan sebagai penjaga manusia agar tidak diserang oleh hewan lain. Jika dalam tugas kepolisian, anjing terlatih ini membantu kepolisian mengendus jejak tersangka hingga barang bukti yang dicari polisi, seperti mencari narkoba di ballpress kontainer yang diduga milik HSB.

RELATED POSTS

Sinergi Pemkot Tarakan dan Pertamina Wujudkan Masyarakat Tangguh Bencana

LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

Sebagai informasi, anjing merupakan subspesies atau masih satu keluarga dengan serigala abu-abu, tapi beberapa spesies atau jenis dijinakkan untuk berbagai kebutuhan manusia.

Salah satu pekerjaan anjing adalah menjadi anjing polisi seperti yang dilakukan Polda Kaltara dalam mengungkap kejahatan kasus Briptu HSB.  Adapun beberapa tugas anjing polisi misalnya mencari korban bencana di reruntuhan, mencari orang hilang, atau mendeteksi benda terlarang di beberapa tempat, seperti bandara.

Selain menjadi anjing polisi, profesi lain yang sering dilakukan oleh anjing adalah menjadi service dog, atau anjing yang membantu seseorang dengan keterbatasan.

Selain itu, saat masa perang anjing juga dilatih untuk melakukan berbagai tugas penting seperti menjadi anjing penjaga, anjing pengintai atau patroli, atau pembawa pesan. Dalam sejarahnya, penggunaan anjing oleh pihak kepolisian baru dimulai sekitar tahun 1888 oleh kepolisian Inggris.

Saat itu, polisi menggunakan indra penciuman anjing yang kuat untuk membantu mencari seorang pelaku kejahatan. Selama masa pencarian ini, anjing diperbolehkan untuk menemani para petugas kepolisian saat berpatroli.

Kemudian pada 1899, kepolisian Belgia secara resmi memulai pelatihan formal untuk anjing-anjing polisi. Pada 1910, polisi di Jerman mulai secara teratur dibantu oleh anjing polisi atau patroli untuk membantu melaksanakan tugas di berbagai kota besar di Jerman.

Sedangkan di London, dua ekor anjing jenis Labrador Retriever secara khusus dilatih untuk bergabung dengan Kepolisian Metropolitan London Selatan untuk menemani petugas dalam bertugas.

Penggunaan anjing patroli yang membantu polisi bertugas baru dilakukan oleh kepolisian Amerika Serikat sekitar tahun 1970-an.

Anjing Polisi Disebut Juga K9

Di Indonesia, anjing yang membantu tugas polisi ini disebut sebagai K9. Nama ini berasal dari penyebutan anjing dalam bahasa Inggris, yaitu ‘canine’ yang berarti anjing.

Merujuk situs Wikipedia. Canine atau Caninae aslinya bukan hanya tentang anjing. Ia bisa merujuk ke anjing, serigala maupun coyote atau anjing hutan. K9 merupakan bunyi dari istilah canine ini kemudian disingkat menjadi K9 yang dibaca ‘K Nine’ atau sembilan dalam bahasa Indonesia, sehingga ditulis menjadi K9.

Namun, canine memang diidentikkan dengan jenis anjing yang jenius. Dari situlah kemudian istilah canine atau K-9 dijadikan sebutan untuk anjing pelacak milik kepolisian.

Kepolisian biasanya menggunakan anjing berjenis belgian malinois atau german shepherds atau biasa disebut anjing gembala jerman (AGJ) untuk program K9.

Kedua anjing ini dinilai memiliki keahlian, mereka mampu untuk melacak sesuatu seperti mengendus obat-obatan terlarang, mengendus penjahat dan lainnya. Dilihat dari trah besarnya, kedua anjing jenis ini memiliki kecerdasan di luar rata-rata.

Mereka lebih mudah untuk dilatih untuk masalah-masalah kompleks. Selain itu, mereka cenderung curiga terhadap orang lain yang tidak ada dalam lingkaran mereka.

Tentunya kelebihan inilah yang menjadi aset kepolisian dalam menangkap setiap penjahat. Dua jenis anjing ini juga bisa mengendalikan mangsa mereka dengan baik.

Tags: Anjing K9Kasus HSB
ShareTweetShareSendShare

Related Posts

Sinergi Pemkot Tarakan dan Pertamina Wujudkan Masyarakat Tangguh Bencana

Sinergi Pemkot Tarakan dan Pertamina Wujudkan Masyarakat Tangguh Bencana

by Prasetya
23/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Pemerintah Kota Tarakan bersama Pertamina EP Tarakan Field bersinergi memperkuat masyarakat tangguh bencana melalui kegiatan Simulasi Pos...

LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

by Prasetya
23/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - LKP Sentara, Komunitas Bekam Tarakan dan Rumah Bekam Ummu Zareena berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan Akupuntur Praktis di Hotel...

DKPP Putuskan Bawaslu Tarakan Tak Langgar Etik soal Kasus Politik Uang Pilkada 2024

DKPP Putuskan Bawaslu Tarakan Tak Langgar Etik soal Kasus Politik Uang Pilkada 2024

by Prasetya
19/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyatakan tidak ada pelanggaran kode etik yang dilakukan Bawaslu Kota Tarakan dalam...

‘Back to Back Juara’: SIWO PWI Tarakan Gelar Persiapan Porwada II Kaltara 2026

‘Back to Back Juara’: SIWO PWI Tarakan Gelar Persiapan Porwada II Kaltara 2026

by Prasetya
16/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – "Back to Back Juara" merupakan target dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tarakan...

IJTI Kaltara Kecam Aksi Perusakan Kantor Koran Kaltara

IJTI Kaltara Kecam Aksi Perusakan Kantor Koran Kaltara

by Prasetya
13/08/2025
0

TARAKAN, CAKRANEWS – Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Utara, Usman Coddang mengecam aksi pembobolan dan perusakan Kantor Surat...

Next Post
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (paling depan) meninjau lokasi Mangrove Tahura, Bali, untuk penyelenggaraan KTT G20 November 2022 di Bali, Jumat (6/5/2022).

Pastikan Kesiapan Bali Sambut G20, Luhut Tinjau Kawasan Mangrove Tahura dan GWK

Anjing K9 mengendus barang yang diduga berisi narkoba (Foto: Rizky/CAKRANEWS)

Detik-detik Anjing K9 Cium Bau Sesuatu di Ballpress Milik HSB, Narkoba?

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Populer

  • LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

    LKP Sentara Gelar Pelatihan Akupuntur Praktis, Cocok untuk Pemula hingga Nakes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Bahasa Gaul Anak Tarakan, Nomor 4 Kocak Banget

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belanja Sampai Miskin: Menyoal “Konsumerisme” di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keluarga Protes Penahanan Maksum: Pemilik Sah Tanah Kok Dipenjara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Satu Jam, Uang Warga Tarakan Rp575 Juta Raib dari Rekening

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita

  • Advetorial
  • Ekonomi
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Internasional
  • Kaltara
  • Leisure
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Story

Tentang Kami

  • Redaksi & Manajemen
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Iklan & Advetorial

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Kaltara
  • Leisure
  • Story
  • Advetorial
  • Opini

© 2021 PT. Cakra Media Mandiri Indonesia.