JAKARTA, CAKRANEWS – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai oposisi pemerintah disebut sedang digoda-goda oleh pihak Istana untuk bergabung di kabinet Jokowi-Ma’ruf dan mengambil dua kursi menteri.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman tidak menampik soal tawaran masuk kabinet, bahkan mulai dari periode pertama Presiden Joko Widodo.
“Kalau masalah ditawari masuk kabinet sih sejak periode pertama juga kami ditawari. Tapi kami ucapkan terima kasih dan kami tetap di luar pemerintahan,” kata Sohibul, seperti dikutip dari Merdeka, Sabtu 29 Oktober 2022.
Terkait informasi terbaru bahwa PKS ditawari dua kursi menteri, menurut Sohibul tawaran itu justru datang dari orang di dalam kabinet Jokowi, bukan dari presiden secara langsung.
Sohibul mengungkap, bahwa pihak menawari PKS masuk kabinet itu menjabat sebagai menteri sekaligus ketua umum partai politik.
Seperti diketahui, di kabinet Jokowi ada tiga menteri yang menjabat sebagai ketua umum parpol, yakni, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan.
“Sekarang memang berhembus isu PKS ditawari dua posisi menteri. Kami telusuri info ini, katanya itu usulan dari seorang menteri yang juga ketum sebuah partai,” ujar Sohibul.
Namun, Sohibul tak mau membuka identitas menteri sekaligus ketum parpol itu, dan memilih merahasiakannya.
Menurut dia, tawaran dua kursi menteri tersebut justru belum sampai ke PKS. Hanya saja, menurut informasi, Jokowi senang apabila PKS bisa masuk kabinet.
“Konon Pak Jokowi senang dengan usulan tersebut. Tapi entah bagaimana tiba-tiba info tersebut disebarkan oleh pihak-pihak tertentu. Padahal tawaran tersebut belum sampai kepada kami. Jadi kami bingung,” ucap Sohibul.
Discussion about this post