JAKARTA, CAKRANEWS – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite diprediksi akan semakin langka dalam beberapa pekan ke depan.
Merespons ancaman kelangkaan tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi krisis Pertalite.
Menurut Puan, Pertalite sebagai BBM bersubsidi sudah membebani APBN. Pemerintah diminta untuk menyiapkan contigency plan atau rencana cadangan dalam penyalurannya ke depan.
“DPR berharap pemerintah bergerak cepat menyiapkan contingency plan saat kuota Pertalite benar-benar kritis,” kata Puan dalam keterangan resmi, Kamis 11 Agustus 2022.
Ia mengingatkan, bahwa data menunjukkan konsumsi Pertalite sudah mendekati batas kuota subsidi yang ditetapkan pemerintah, yakni 23,05 juta kiloliter.
Hingga Juli 2022 ini, konsumsi Pertalite sudah mencapai 16,8 juta kiloliter. Adapun cadangan yang dapat disalurkan diprediksi hanya mampu memenuhi kebutuhan sampai September 2022 saja.
Tingginya konsumsi Pertalite terjadi akibat BBM jenis Premium ditiadakan. Untuk itu, contingency plan perlu dibarengi dengan penambahan anggaran subsidi BBM bagi rakyat yang memang sangat membutuhkan.
“Apalagi di sejumlah daerah sudah terjadi kelangkaan pertalite dan menyulitkan masyarakat,” ujarnya.
Puan menegaskan, kondisi ini sama sekali tak boleh diremehkan pemerintah, karena masyarakat kelas menengah ke bawah harus tetap terpenuhi kebutuhannya mengakses BBM bersubsidi.
“Tentunya, ini akan memberatkan masyarakat kecil, terutama yang mata pencahariannya sangat bergantung pada BBM jenis Pertalite. Perlu ada langkah extra ordinary untuk mengatasi krisis,” kata Puan.
Discussion about this post