TANJUNG SELOR, cakra.news – Berdasarkan indikator kinerja makro yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami penurunan sebanyak 0,58 sehingga kini berada di angka 6,83.
Hal ini disebutkan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr H Suriansyah yang menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj), pada Rapat Paripurna ke 6 di Kantor DPRD Kaltara, Senin (28/3/2022).
“Ini berdasarkan data indikator kinerja makro yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2022,” sebutnya.
Terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021, Sekprov mengaku masih dalam proses pengakuratan.
Realisasi PAD terealisasi sebesar 102,2 persen dari target Rp663,87 miliar, pendapatan transfer sebesar 98,32 persen dari target Rp1,872 triliun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 12.933,95 persen dari target Rp315 juta.
Realisasi belanja daerah tahun 2021 sebanyak 90,26 persen dari target dialokasikan sebesar Rp2,266 triliun dan belanja transfer sebanyak 93,21 persen dari target Rp346,08 miliar.
Selain itu, realisasi pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan telah terealisasikan 100 persen dari target yang ditentukan.
Selain soal angka kemiskinan, Sekprov juga menyebutkan adanya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2021 sebanyak 0,56 menjadi 71,19. Angka pengangguran tahun 2021 turun 0,39 menjadi 4,58, dan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 meningkat 5,07 menjadi 3,98 persen.**
Pewarta : Ramses Lubis
Discussion about this post