Nunukan, CAKRANEWS – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus hadir pada acara Launching KEJAR SI TOGA (Kelompok Belajar dengan Strategi Tutor Siaga) yang merupakan proyek perubahan yang digagas oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan Akhmad,S.Pd.
Tampak turut hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Nunukan yang diwakili Hj. Nikma, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan, Kepala Lapas Kelas II B Nunukan, Jajaran Forkopimda Nunukan beserta instansi vertikal. Acara digelar di Aula Lapas Kelas II B Nunukan, Selasa (14/06).
Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid pada sambutannya yang disampaikan oleh Sekda Nunukan Serfianus mengatakan bahwa pendidikan merupakan hak seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Siapapun, dimanapun dan kapanpun, setiap warga negara berhak untuk memperoleh pendidikan, sementara pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasinya.
Maka, pertimbangan itulah yang menjadi dasar dari lahirnya strategi pembelajaran Kejar Si Toga yang akan diluncurkan bersama – sama pada kesempatan ini.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Nunukan, saya mendukung dan memberikan apresiasi yang sebesar – besarnya terhadap Kejar Si Toga ini. Melalui Kejar Si Toga ini, saudara – saudara kita yang saat ini sedang menjalani masa hukuman di Lapas Kelas II Nunukan akhirnya bisa memperoleh akses yang sama terhadap pendidikan untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas dirinya masing – masing”, ungkap Serfianus.
Serfianus berharap, dengan penerapan Kejar Si Toga ini akan semakin banyak masyarakat di Kabupaten Nunukan yang bisa terjangkau oleh pendidikan, karena hanya lewat pendidikanlah seseorang akan memiliki kemampuan dan bekal yang cukup untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme.
“Sebagai sebuah strategi pembelajaran, tentu ada kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu, saya berharap agar semua stakeholder pendidikan dan seluruh masyarakat bisa ikut memberikan masukan dan saran terhadap penyempurnaannya”, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Kepala Lapas Kelas II B Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa pada sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda serta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan atas program pendidikan non formal paket A, paket B, dan paket C.
Wayan berharap program ini bisa mengatasi permasalahan salah satunya masalah pendidikan, karena hampir 30% dari jumlah warga binaan Lapas Kelas II B yang belum tamat SD, SMP, dan SMA.
“Sementara mereka disini ada yang masa tahanannya 5 tahun ada yang 15 tahun, waktu yang sepanjang itu mungkin bisa dimanfaatkan dengan menamatkan sekolah dengan pendidikan non formal yang hari ini kita launching”, ucapnya.
Pada kesempatan itu juga, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan Akhmad turut menyampaikan sambutannya dan mengatakan bahwa program tersebut merupakan salah satu tanggungjawab dengan memberikan layanan pendidikan di Kabupaten Nunukan secara merata dan adil.
Akhmad turut mengungkapkan bahwa masih ada warga yang belum tersentuh pendidikan yakni warga binaan Lapas Kelas II B Nunukan.
Bak pelita penerang dalam gulita, Akhmad berharap gagasannya bisa memenuhi hak pendidikan masyarakat.
“Inilah yang menjadi gagasan kami untuk bagaimana masyarakat Kabupaten Nunukan bisa merasakan dan terpenuhi hak pendidikannya”, ucap Akhmad. (Prokopim Setda/Fb)
Discussion about this post