LONDON, cakra.news – Band punk Ukraina Beton telah mengerjakan ulang ‘London Calling’ Clash yang terkenal, mengubahnya menjadi ‘Kyiv Calling’ untuk menyoroti peristiwa di Ukraina dan mengumpulkan dana untuk gerakan perlawanan, Sabtu (19/3/2022).
Band beranggotakan tiga orang, yang terdiri dari seorang arsitek, ahli ortopedi, dan pengusaha, merekam ulang lirik mereka pada hit Clash 1979 di sebuah studio di kota Lviv, Ukraina barat.
Mereka berharap itu membantu mengumpulkan dana untuk operasi non-militer dari Gerakan Perlawanan Ukraina Bebas (FURM).
Humas untuk FURM mengatakan, Clash telah setuju untuk menyumbangkan semua royalti yang dikumpulkan ke departemen komunikasi gerakan.
“Kyiv memanggil ke seluruh dunia. Keluarlah dari netralitas, kalian laki-laki dan perempuan,” demikian lirik barunya.
Lagu ini disertai dengan video band dengan klip kerusakan pertempuran di Ukraina.
“Banyak musisi Ukraina sekarang berada di medan perang atau dalam pertahanan teritorial.
Kali ini mereka mengubah gitar menjadi senjata,” kata vokalis Beton Andriy Zholob.
“Kami berharap lagu ini menunjukkan semangat Ukraina dan pembangkangan kami terhadap agresi Rusia.”
The Clash adalah salah satu band terbesar yang muncul dari kancah punk Inggris pada akhir 1970-an dan memiliki beberapa hits, termasuk ‘Should I Stay or Should I Go’ dan ‘Rock the Casbah’.
“The Clash adalah salah satu inspirasi kami ketika kami jatuh cinta dengan punk rock dan musik pada umumnya, tidak ada keangkuhan atau kepura-puraan dalam musik, mereka memiliki sesuatu untuk dikatakan dan menyuarakan pendapat mereka terhadap kemarahan manusia,” kata Zholob.
“London Calling melambangkan semua itu dan kami sangat senang dapat mengambil ikon klasik ini dan mengubahnya menjadi lagu kami sendiri dengan makna dan kehidupan baru.”
Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus” untuk melemahkan kemampuan militer tetangganya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya.**
Pewarta: Andi Surya
Sumber: Reuters
Discussion about this post