TARAKAN, CAKRANEWS – Bawaslu Tarakan mendapati adanya temuan pelanggaran pada saat proses pemungutan surat suara di TPS. Temuan yang awalnya didapati oleh pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) yaitu terkait adanya masyarakat yang melakukan pencoblosan surat suara di beberapa TPS yang berbeda. Terdapat tujuh orang yang diduga melakukan pencoblosan lebih dari satu kali dan di TPS yang berbeda.
Koordiv Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Tarakan, Johnson menjelaskan pihaknya telah meminta klarifikasi kepada sejumlah KPPS terkait. Dari hasil klarifikasi tersebut terungkap bahwa dugaan pemilih nyoblos lebih dari satu kali memanfaatkan situasi krusial.
“Diduga dia memilih pada jam sibuk tepat jam 12. Di saat semua pemilih masuk misalnya DPTb DPK, dia manfaatkan situasi tertentu,”ucapnya di Tarakan, Rabu 21 Februari 2024.
Johnson lanjut menjelaskan, selain memanfaatkan situasi pada jam sibuk, terduga pelaku juga menggunakan motif tertentu seolah sedang terburu-buru.
“Di TPS 58, satu orang terduga pelaku dia mengakui bahwa ia harus buru buru masuk menyoblos karena bagian dari anggota kpps di TPS 57. Kemudian setelah menyoblos diduga dia betul ke TPS 57 tapi sebenarnya dia bukan anggota TPS 57. Dia masuk untuk mencoblos kemudian di TPS 57 ini dia memaksa untuk masuk. Informasi kita dapat seperti itu ia memaksa untuk masuk,”ungkapnya.
Melihat hal mencurigakan itu, anggota KPPS dan PTPSmeminta salah satu terduga pelaku untuk difoto KTPnya. Alhasil, setelah dilakukan kroscek ternyata dia terdaftar di TPS 58.
“Dari Motif menerobos masuk dan memaksa ini kemudian kita telusuri dan cek di TPS 58 ternyata dia terdaftar di DPT dan absensinya sudah di isi. Akhirnya tim turun mengumpulkan bukti bukti yang ada. Pemilih ini posisinya sudah menyoblos,” kata dia,
Johnson menduga para terduga pelaku telah memahami situasi yang ada di lokasi TPS. Disinggung mengenai apakah terduga pelaku memiliki keterkaitan dengan parpol atau caleg tertentu, ia enggan menjawabnya.
“Saya kira kita tidak sampai di sana. Karena sampai sekarang undangan yang kita masukkan tidak ada sehingga motif dibalik itu masih kita dalami,” ucapnya.
Discussion about this post