TARAKAN, CAKRANEWS – Kondisi cuaca dan iklim di Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) sepanjang tahun 2023 di rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi dengan didampingi Forecester Stasiun Meteorologi Kantor BMKG Tarakan, Novira Ismi Handayani memaparkan tiga hal informasi cuaca dan iklim di Tarakan pada 2023.
Pertama, tekanan maksimum selama 2023 tercatat pada 4 Agustus 2023 yaitu terukur 1.015,2 hidropaskal (Hpa). Kemudian tekanan minimum mencapai angka 1.005,7 Hpa pada 10 Desember 2023.
Selanjutnya, berkaitan dengan suhu, rata-rata mencapai 27,9 derajat celcius walaupun terasa cukup panas. Suhu minimum di angka 22,2 derajat Celcius pada 16 Januari 2023 terukur, dan suhu maksimum di angka 35 derajat Celcius pada tanggal 14 Mei 2023.
Kemudian, kelembapan minimum tercatat pada 7 Desember 2023, dengan kelembapan terukur 53 persen. Dan curah hujan, sepanjang tahun 2023 di wilayah Tarakan ada hujan.
Sehingga Tarakan disebut sebagai wilayah non musim karena disebut sepanjang tahun ada kejadian hujan. Curah hujan terukur, maksimum harian sebanyak 167,5 mm data per 10 September 2023.
“Kemudian curah hujan maksimum dasarian atau per 10 hari, tercatat 327,4 mm tercatat tertinggi pada dasarian III bulan Mei 2023. Kemudian curah hujan maksimum bulanan, tertinggi pada Mei 2023, total 545 milimeter (MM). Kemudian jumlah curah hujan 2023, tercatat sampai 28 Desember 2023 kemarin 3.842,7 MM,” jelasnya.
Selanjutnya, penguapan salah satunya dipengaruhi penyerapan matahari. Untuk penguapan harian tertinggi tercatat pada tanggal 30 Agustus 2023 dengan angka 14,7 MM.
Kemudian, untuk hari kejadian Guntur, terdapat Guntur yang terdengar di Stasiun Meteorologi Juata Tarakan sebanyak 114 kali sepanjang tahun 2023. Untuk kecepatan angina tercatat dan terukur maksimum 20 Km per jam pada Oktober 2023.
Lebih lanjut Novira menjelaskan, terkait prospek cuaca seminggu ke depan. Ini berlaku untuk periode 29 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024 mendatang. Adapun prospek cuaca, aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator diperkirakan aktif di wilayah Kalimantan bagian Selatan.
Berdasarkan prediksi, kondisi dinamika atmosfer skala global, regional dan probabilistic model, diperkirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di wilayah Kaltara dan sekitarnya.
“Kemudian sepekan ke depan cuaca pada umumnya cuaca di Indonesia masih didominasi hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada sore hingga malam hari. Peringatan dini, masyarakat diimbau tetap hati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, angina tumbang, jalan licin,” pungkasnya.
Discussion about this post