TARAKAN, CAKRANEWS– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan atau month to month (m-to-m) September 2023 di Tarakan sebesar 0,03 persen. Sementara untuk inflasi year on year (yoy) di Tarakan sebesar 2,28 persen. “Lima jenis barang atau jasa penyumbang tertinggi inflasi bulanan (mtm) di Tarakan, di antaranya beras sebesar 0,04 persen, ikan layang sebesar 0,03 persen, kacang panjang sebesar 0,02 persen, kangkung sebesar 0,02 persen dan biskuit sebesar 0,02 persen,” tulis BPS dalam keterangan rilis yang diterima CAKRANEWS, Jumat 20 Oktober 2023.
Sementara itu lima jenis barang atau jasa penyumbang tertinggi inflasi tahunan (yoy) di Tarakan, di antaranya angkutan udara sebesar 0,50 persen, daging ayam ras sebesar 0,29 persen, beras sebesar 0,22 persen, emas perhiasan sebesar 0,18 persen dan kayu balokan sebesar 0,11 persen.
Terpisah, Tim TPID Kota Tarakan yang diketuai oleh Wali Kota Tarakan, dr Khairul mengatakan Pemerintah Kota Tarakan terus berkomitmen untuk aktif dalam pengendalian inflasi. Hal ini turut pula menjadi salah satu langkah strategis dalam terwujudnya Tarakan sebagai kota maju dan sejahtera melalui smart city. Baru-baru ini, tepatnya pada Kamis, 31 Agustus 2023 Khairul menerima Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara di Jakarta.
Kota Tarakan dinobatkan sebagai TPID Kabupaten/Kota terbaik Nasional tahun 2022 bersama kota Palembang, Banyuwangi, Bone dan Kupang. TPID Tarakan juga memperoleh predikat kinerja terbaik di Kalimantan. Sepanjang 2022 lalu, inflasi di Tarakan terkendali di angka 3,93 persen years-on-years (YoY), angka ini merupakan hal yang positif mengingat pemerintah pusat dan daerah tengah berupaya mengendalikan inflasi pada taraf serendah mungkin sambil tetap menjaga pertumbuhan ekonomi terus tumbuh positif. Angka inflasi Tarakan pun terkendali di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 5,52 persen YoY.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tarakan, menerapkan strategi 4K untuk pengendalian inflasi. Yang pertama, menjaga ketersediaan pasokan dengan melakukan koordinasi bersama Perum Bulog dan distributor. Selain itu, rutin melakukan sidak pasar secara rutin. Yang kedua, menjaga keterjangkauan harga dengan melakukan monitoring harga di pasar tradisional setiap hari. Serta melakukan operasi pasar di sejumlah titik. Yang ketiga, menjaga kelancaran distribusi dengan melakukan kerjasama dengan stakeholder transportasi dan mempermudah kelancaran lalu lintas arus distribusi barang dan jasa. Dan keempat, melakukan komunikasi efektif dengan melakukan sosialisasi belanja bijak kepada masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta melakukan High Level Meeting (HLM) TPID secara rutin untuk Menyusun Langkah strategis pengendalian inflasi di Kota Tarakan.
Discussion about this post