TARAKAN, cakra news – Saat sedang bekerja panen ikan di tambaknya di daerah Mangkudulis atau biasa dikenal Pulau Panjang, Ramaslan (28) atau biasa dipanggil Alang sekitar pukul 21.00 WIT, tadi malam diterkam buaya.
Diceritakan Harianto (50) yang masih keluarga dekat korban, Selasa (9/11/2021), Ramaslan warga Jalan Sengingitan RT 15 Kelurahan Mamburungan Tarakan Timur bersama keluarga besarnya, lebih dari 10 orang bersiap panen ikan di tambaknya di daerah Mangkudulis.
Mereka berkumpul di pondok tepi tambak di dekat pintu air.
Menjelang malam, saat air mulai surut, Alang bersama bapaknya Rahim (60) bersiap membuka pintu keluar air sekaligus memasang alat penangkap ikan troll. Saat Rahim bersiap membuka pintu air, Ramaslan turun ke air dan sibuk mengikat troll untuk menangkap ikan yang keluar dari tambak.
Rupanya Ramaslan telah diincar oleh buaya dan langsung memangsanya. Ramaslan, anak sulung dari 4 bersaudara ini diterkam buaya dan seketika hilang dibawa masuk ke dalam air.
Melihat peristiwa yang menimpa anaknya, Rahim langsung lari ke pondok memberitahu semua keluarga yang kemudian menyampaikan berita ini via telpon ke keluarga di Tarakan.
Tidak lama, sekitar pukul 22.00 Wita tiba 8 speedboat dari Forum Pengamanan Tambak Keluarga Duri Tarakan, sebuah paguyuban para petambak dari Sulawesi Selatan.
Mereka pun langsung terjun ke lokasi, melakukan pencarian korban Ramaslan. Hingga mendekati waktu sholat subuh, pencarian nihil, korban masih belum ditemukan.
Para keluarga pun kemudian bermusyawarah di mesjid al mutahidah dan bersepakat untuk melapor ke Basarnas sekitar pukul 08.00 Wita, Rabu (10/11/2022) pagi.
Tim Basarnas cepat merespon, sekitar pukul 10.00 WIB dari pelabuhan Marundung, kapal besar Basarnas langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pencarian korban.
Ditambahkan Harianto, di daerah Mangkudulis Kecil, daerah tambak tempat korban diterkam buaya, memang merupakan daerah habitat buaya.
“Kalau buaya yang kecil-kecil banyak, bahkan ada yang di dalam tambak, tapi buaya besar hanya ada dua yang sering terlihat mondar-mandir di sekitar tambak,” ungkapnya.
Sampai berita ini diturunkan, pencarian korban masih terus dilakukan Basarnas Tarakan dibantu keluarga dari Paguyuban Keluarga Duri Sulawesi Selatan.**
Pewarta : Andi Surya
Discussion about this post