BASRA, IRAK, cakra.news – Sebuah bom menewaskan empat orang di kota Basra, Irak selatan pada Selasa (07/12/2021).
Bom ini adalah serangan pertama dalam beberapa tahun di bagian negara yang relatif stabil.
Militer menyatakan bom meledak di dekat sebuah rumah sakit besar di kota berpenduduk mayoritas Muslim Syiah itu, disebabkan oleh sebuah sepeda motor yang dilengkapi dengan bahan peledak.
“Ledakan itu membawa sidik jari Daesh (ISIS),” kata Gubernur Basra Asaad al-Edani kepada wartawan.
Serangan bom di daerah Basra jarang terjadi, yang besar terakhir terjadi pada tahun 2017 dan diklaim oleh ISIS.
Seorang saksi menyebut bahwa polisi sedang mengumpulkan bagian-bagian tubuh dari sebuah minibus yang rusak parah akibat ledakan itu.
Jalanan dipenuhi pecahan kaca dan darah. Gubernur mengumumkan tiga hari berkabung.
“Hari ini dan setelah aksi teroris ini, masyarakat Basra pasti harus berhati-hati dan berhati-hati. Basra menjadi tidak aman hari ini,” kata Mohammed Ibrahim, seorang mekanik mobil yang bengkelnya berada di dekat lokasi ledakan.
Sumber polisi dan rumah sakit sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa 20 orang telah terluka, di samping empat korban jiwa.
Dibantu oleh koalisi pimpinan AS dan pasukan yang didukung Iran, Irak menyatakan kemenangan atas ISIS pada Desember 2017, setelah mengusirnya dari petak-petak wilayah di mana ia telah mendeklarasikan kekhalifahan Islam gadungan.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post