TARAKAN, CAKRANEWS – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara (Kaltara) menggagalkan peredaran 40,35 Gram sabu, yang melibatkan dua wanita single parent, AL (48) dan AR (37), asal Kota Tarakan.
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Tatar Nugroho menerangkan, terungkapnya kasus ini bermula dari informasi adanya peredaran sabu di wilayah Gunung Daeng, RT 14, Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah, pada Kamis 9 Januari 2025 lalu.
Tim Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kaltara langsung melalukan penyelidikan di sekitar lokasi, sekira pukul 21.46 WITA, petugas mendapati dua orang perempuan yang salah satunya sedang menenteng tas warna hitam, di pinggir jalan.
“Saat dilakukan penggeledahan disaksikan oleh Ketua RT setempat ditemukan dompet berwarna putih abu-abu dan setelah dibuka ternyata berisi 14 bungkus plastik berisi kristal putih diduga sabu dengan berat bruto 40,35 gram,” ujarnya, pada Jumat, 14 Februari 2025.
Jenderal Bintang Satu tersebut mengatakan kedua wanita ini merupakan jaringan sabu Kelurahan Selumit.
“Tadinya mau dikirim ke belakang Hotel Fortune. Jadi barang itu tadinya akan dikirim ke seseorang yang mereka tidak kenal di belakng Fortune. Kodenya nanti kamu kirim ke sana nanti ada yang ambil,” jelasnya.
Pengakuan mereka, sabu didapat dari seseorang inisial K atas suruhan dari orang bernama P. Kedua wanita tersebut mendapat upah sebesar Rp 50 ribu per sachet sabu yang berhasil terjual. Mereka tergiur menjadi pengedar sabu karena tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) Jo pasal 132 ayat (1) subsider pasal 112 ayat (2) Jo pasal 132 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 20 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun serta pidana denda paling sedikit Rp 1 miliar.
Discussion about this post