KALTARA, CAKRANEWS – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang menyampaikan data terkait angka stunting dan kemiskinan ekstrem kepada Menko PMK Muhadjir Effendy secara daring pada Senin 6 Maret 2023.
Dalam laporanya, Zainal berkata angka prevelensi stunting di Kaltara menurun 5,4 persen, dari 27,5 persen pada 2021 menjadi 22,1 persen pada 2022.
Lalu, terkait tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 turun sebesar 0,23 persen dari 0,86 persen pada tahun 2021 lalu, dan menjadi 0,63 persen pada tahun 2022.
“Angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Kaltara lebih rendah di bandingkan angka kemiskinan ekstrem secara nasional. Indeks gini ratio mengalami penurunan dari 0,285 persen menjadi 0,27 persen. Artinya, tingkat pemerataan pendapatan masyarakat cenderung lebih baik. Angka ini juga, di pengaruhi oleh mayoritas penduduk yang bekerja pada sektor padat karya,” kata Zainal.
Data tersebut, menunjukkan bahwa keseriusan dalam penghapusan kemiskinan dan merupakan hasil kolaborasi multi pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan lembaga-lembaga non pemerintah.
Penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstream di Kaltara membuat provinsi ke-34 ini optimistis dapat mencapai target nasional pada tahun 2024. Yakni 0 persen kemiskinan, dan 14 persen prevelensi stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Zainal Paliwang juga sempat berdialog langsung dengan Menko PMK. Gubernur menyampaikan beberapa hal penting agar pusat melalui Kemnko PMK memberikan perhatian lebih kepada Provinsi Kaltara.
Discussion about this post